"Dari hasil rekapitulasi tersebut dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari Januari hingga Desember 2018 cuma 105 terjadi kasus kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Ariyanto berharap kepada masyarakat Kabupaten Bungo, dimusim kemarau yang panjang ini agar menghindari membuka lahan pertanian dengan cara membakar lahan.
Sebab akan berdampak besar terhadap masyarakat disekitarnya dan akan menimbulkan bencana kabut asap yang cukup berbahaya.
"Berhati-hati dan waspada terhadap terjadinya pemicu terjadinya kebakaran," himbaunya.
Sementara itu, dari evaluasi kebakaran terhadap bangunan saat ini diduga korsleting listrik menjadi faktor yang menonjol terutamanya di lingkungan padat penduduk, dan perkantoran hingga tempat rawan kebakaran lainnya. (ptm)
