iklan Petugas mengavakuasi korban pada tabrakan beruntun di tol Purbaleunyi.
Petugas mengavakuasi korban pada tabrakan beruntun di tol Purbaleunyi. (Gani Mahnida/Radar Karawang)

Ada empat orang lain di mobil yang dikendarai Nafi. Termasuk Mardianto, saudaranya. “Kami mobil pertama yang berhenti setelah truk itu terguling. Kemudian, dari belakang, kendaraan yang kami tumpangi tertabrak dan terdorong kendaraan yang meluncur kencang dari arah Bandung,” lanjut Mardianto saat ditemui di RSU MH Thamrin, Purwakarta.

Kemudian, tabrakan berlanjut. Sampai kendaraan yang disopiri warga Babakan Caringin, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, itu terdorong hingga mendekati truk besar yang terguling. Tapi untung, kelima orang di mobil tersebut lolos dari maut.

Lokasi kecelakaan berada di Desa Cibodas, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Sejumlah warga sekitar mengatakan, kawasan tersebut memang rawan kecelakaan.

“Namun, yang paling parah dan banyak menelan korban jiwa adalah kejadian ini (kemarin, Red),” kata Dadan, warga Kecamatan Sukatani, kepada Radar Karawang.

Dodi, saksi mata lain, mengatakan, sopir truk pengangkut tanah yang terguling tewas di tempat kejadian akibat terpental keluar dari kendaraan.

Sementara itu, para korban lain yang terjepit ditolong warga dan para pekerja yang tengah menggarap proyek lereng di pinggiran tol Cipularang.

“Setelah tabrakan beruntun, saya dengar, ada tiga kali suara ledakan dari kendaraan yang terbakar,” tuturnya.

Manih menyatakan, awalnya semua berjalan lancar. Total, ada enam truk yang berangkat untuk mengangkut tanah dari Cianjur ke Karawang. “Nggak tahu kenapa hari ini (kemarin, Red) kok saya ingin sekali ikut suami. Padahal, biasanya tidak pernah ikut,” kata perempuan 35 tahun itu.

Dia ingat, beberapa hari sebelumnya, Subana, sang suami, menceritakan bahwa dirinya baru bermimpi buruk. Kendaraan yang dia sopiri terbalik. Tapi, Manih tak pernah menganggap itu sebagai suatu firasat atau pertanda. Jadi, bukan karena itu pula dia ingin ikut kemarin.

“Saya sendiri juga nggak ada (firasat, Red),” kata Manih.

Yang pasti, insiden kemarin membuat dia sangat trauma. “Nggak nyangka ngalamin kecelakaan seperti ini. Saya belum bisa menghubungi pihak keluarga karena semua barang-barang masih di mobil,” katanya.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : */mas/add/vry/c11/ttg


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images