iklan Konferensi pers di Makorem 042 Garuda Putih, Senin (16/9).
Konferensi pers di Makorem 042 Garuda Putih, Senin (16/9). (Foto: scn)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kian mengancam kesehatan, untuk Memastikan penanganan pemedaman api yang masih membara di beberapa wilayah di Provinsi Jambi, Kasdam II Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial, turun langsung memantau perkembangan titik hotspot yang terjadi di wilayah Provinsi Jambi.

Dalam konferensi pers di Makorem 042 Garuda Putih, Senin (16/9) mengatakan, jika kebakaran yang melanda Lima Wilayah yang ada di Indonesia sudah menjadi pekerjaan yang harus segara di selesaikan, dimana semua instansi terkait harus bersama-sama menanggulangi Karhutla.

"Satgas butuh peran pemerintah, karena bencana karhutla merupakan pekerjaan rumah pemerintah, Karena satgas hanya berperan di lapangan," ujarnya Brigjen TNI Syafrial.

Tidak hanya itu, Brigjen TNI Syafrial, jika kejadian yang sama jangan sampai terulang kembali, pasalnya banyak masyarakat yang terkena dampaknya.

"Pembakar hutan itu sudah sama dengan teroris, teroris perusak lingkungan, yang harus segera di selesaikan," tegasnya.

Danrem 042 Garuda Putih yang juga Dansatgas Karhutla Kolonel Arh Elphis Rudy, mengatakan jika luas lahan di Jambi yang terbakar dari Januari hingga 16 September, sebanyak 1720 hektare.

"Itu didapat dari penghitungan personel yang berada di lokasi kebakaran" kata Kolonel Arh Elphis Rudy.

Dirinya menambahkan jika pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BMKG untuk melihat bibit hujan yang akan di jadikan hujan buatan. Pasalnya hujan buatan jika Awas hujan berada pada 50 hingga 70%.

"Saya masih menunggu perkembangan dari BMKG, apakah sudah bisa membuat hujan buatan, karena pesawat itu sudah standby di Sumatera Selatan, jika sudah bisa maka, akan segera di lakukan," pungkasnya. (scn)


Berita Terkait



add images