JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Perbedaan data jumlah luas terbakar yang diumumkan antara satgas karhutla dan Pemerhati Lingkungan ternyata cukup menjadi sorotan DPRD Provinsi Jambi. Ini untuk menjawab kebingunngan masyarakat selama ini.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Sementara Edi Purwanto usai memimpin rapat Hearing antara OPD, Perusahaan konsesi dan DPRD. "Memang ada perbedaan data, yang ternyata data dari pemerintah itu tak bisa berdasarkan perkiraann satelit namun berdasarkan data setelah pendinginan data kualitatif bukan kuantitatif," jelas Edi.
Untuk data sekarang dia menyebut berdasarkan laporan BPBD ada 1200 Hektar lahan karhutla. Sementara dari data satelit yang sempat diekspose salah satu NGO lingkungan per agustus ada sekitar 18 ribu hektar. "walaupun berbeda kan kita tetap komitmen bersama selesaikan karhutla dan asap ini," katanya.
Sementara untuk hasil rapat kali ini Edi menyebut diputuskan ada penanganan jangka pendek dan penanganan terintegrasi. "Jadi satu kesatuan korporasi hingga masyarakat peduli api, dan tadi kita juga cek kesiapan rumah sakit, hingga perusahaan yang terbukti melannggar kita akan cari dimana hak mencabut izinnya," katanya.
Selain itu langkah kedepan, Edi menyebut pihaknya sudah memerinthakan Dinas Kesehatan untuk mendata jumlah siswa SD hingga SMA. "Nanti kita jeput bola, akan kita minta Dinkes bagikan masker ke sekolah," ujarnya. (aba)