iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK – Stok beras lokal di Kabupaten Tanjabtim semakin menipis. Hal ini dikarenakan sejumlah lahan pertanian yang mengalami gagal panen serta imbas dari kekeringan akibat kemarau. Menipisnya stok beras, diduga imbas kepada harga beras, baik itu kualitas premium maupun lokal mulai mengalami kenaikan.

Beras lokal yang sebelumnya berkisar Rp. 10.800 hingga Rp. 11.000 per kilogram, naik dari kirasan Rp. 200 hingga Rp. 300 per kilogram. Begitu juga dengan beras kualitas premium, yang juga mengalami kenaikan sekitar Rp. 300 hingga Rp. 500 per kilogramnya.

‘’Harga beras baik kualitas premium maupun lokal di Kabupaten Tanjabtim mulai mengalami kenaikan sejak pekan ini. Memang pekan ini mulai naik, baik itu beras lokal maupun beras kualitas premium,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Beras Kabupaten Tanjabtim, Mustapa saat.

Penyebab kenaikan harga beras lokal sendiri, berkemungkinan dipengaruhi oleh semakin menipisnya stok beras. Terlebih saat ini, sejumlah petani dipastikan mengalami gagal panen dikarenakan lahan pertaniannya yang kekeringan. Bahkan stok beras lokal saat ini sebanyak 40 ton, diprediksi hanya bertahan hingga satu bulan kedepan.

"Kalau satu bulan kedepan, stok beras kita masih aman, selanjutnya tergantung hasil panen. Dimana stok sebanyak 40 ton tersebut, 32 ton diantaranya untuk kebutuhan beras ASN. Ada kemungkinan bulan depan harga beras lokal kembali naik, tapi itu tergantung dari hasil panen petani. Saat ini petani sudah mulai panen, dan puncak panen terjadi pada Oktober nanti,” tuturnya.

Meski harga beras lokal saat ini telah mengalami kenaikan, namun Mustapa memastikan hal tersebut tidak memperngaruhi pendistribusian beras untuk ASN dilingkup Kabupaten Tanjabtim. Dimana hingga saat ini, harga beras untuk ASN masih dibandrol Rp. 10.800 per kilogram. "Untuk saat ini harga beras untuk ASN masih Rp. 10.800, kalaupun akan dinaikan tentu harus disepakati melalui forum terlebih dahulu,” ujarnya. (lan)

 


Berita Terkait



add images