iklan Kompleks kantor Bupati Jayawijaya yang ikut terbakar dalam aksi demo yang berakhir rusuh di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9). Kini terdapat 32 orang meninggal akibat kerusuhan itu.
Kompleks kantor Bupati Jayawijaya yang ikut terbakar dalam aksi demo yang berakhir rusuh di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9). Kini terdapat 32 orang meninggal akibat kerusuhan itu. (Denny Tonjau/Cendrawasih Pos)

JAMBIUPDATE.CO, SUNGAI PENUH-Pemerintah Kota Sungai Penuh akan mengkaji rencana pemulangan 28 orang warga Sungai Penuh yang saat ini berada di tempat evakuasi paska kerusahan di Wamena, Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9) lalu.

Hal tersebut dikatakan Camat Hamparan Rawang, Sev Eka Putra, dikonfirmasi Senin (30/09). Dikatakannya, pihaknya telah melaporkan hal ini kepada Pemerintah Kota Sungai Penuh, untuk melakukan pembahasan, membantu evakuasi warga Kota Sungai Penuh di Wamena tersebut.

"Pemkot masih melakukan pengkajian terlebih dahulu, karena ini mengunakan dana bansos," bebernya.

Dikatakannya bahwa, 28 perantauan warga Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh yang berada di Wamena, hingga Senin (30/09) hari ini belum juga dievakuasi, dan masih berada di pengungsian.

"Saat ini, 28 warga Sungai Penuh yang berada di Papua, masih berada di lokasi pengungsian bersama warga lainnya," ujar Camat. (adi)


Berita Terkait



add images