iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Meski kabut asap di Tanjabtim perlahan mulai menghilang. Namun pada September lalu, Dinas Kesehatan mencatat, penderita Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mencapai 2000 lebih kasus.

Selama kurang lebih tiga bulan, masyarakat Tanjabtim dikepung asap pekat. Bahkan Dinas Lingkungan Hidup Tanjabtim sempat mencatat hingga pertengahan bulan September lalu kualitas udara cenderung tidak sehat dan berbahaya, akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Tanjabtim.

‘’Hingga September ini jumlah penderita ISPA di Tanjabtim tembus angka 2.739 kasus," kata Kadis kesehatan melalui Kabid P2P, Jumiati.

Menurutnya, ISPA di Tanjabtim selama Karhutla cukup tinggi. Berdasarkan data yang terhimpun pihaknya, selama Agustus hingga September penderita ISPA di Tanjabtim nyaris mencapai 5.000 kasus.

"Apalagi puncaknya pada dua bulan terakhir Agustus dan September," tuturnya.

Dari dampak ISPA, lanjutnya, beberapa keluhan masyarakat umumnya menderita sakit tenggorokan, sesak nafas dan batuk. Terlebih bagi mereka yang memiliki sensitif atau riwayat gangguan pernapasan seperti asma dan lainnya.

"Dari data yang dirangkum dari Puskesmas yang ada di, selama periode Agustus terjadi 2.208 kasus ISPA, sedangkan di September kembali meningkat menjadi 2.739 kasus. Rata-rata masyarakat mengeluhkan kondisi kesehatan di bagian tenggorokan dan batuk pilek," sebutnya. (lan)


Berita Terkait



add images