iklan Seorang nenek bernama Maria (64) warga Dusun Teluk Pandak setiap hari harus menghadapi derasnya arus sungai batang tebo saat menyebrang.
Seorang nenek bernama Maria (64) warga Dusun Teluk Pandak setiap hari harus menghadapi derasnya arus sungai batang tebo saat menyebrang. (Ferdian / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, MUARA BUNGO - Kerusakan jembatan gantung penghubung Dusun Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal dengan Dusun Embacang Gedang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lntas sangat dikeluhkan oleh masyarakat.

Seorang nenek bernama Maria (64) warga Dusun Teluk Pandak setiap hari harus menghadapi derasnya arus sungai batang tebo saat menyebrang. Hal ini terpaksa ia lakukan jika hendak pergi ke ladang miliknya.

"Rumah saya di Dusun Teluk Pandak, sementara ladang kami berada di dusun Embacang Gedang. Jadi setiap hari harus menyeberang sungai, jembatan rusak dak bisa dilewati," ucap Maria.

Maria mengatakan dirinya pernah menjadi korban keganasan jembatan gantung tersebut. Ia pernah terombang ambing diatas jembatan saat angin kencang saat pulang dari kebunnya.

"Tiga bulan saya dirawat dirumah sakit, jatuh dari atas jembatan saat menyebrang. Tidak ada bantuan dari pemerintah, baik dari pemerintah dusun maupun Kabupaten," sebut Maria.

Dikatakannya, memang ada perahu yang sudah lama beroperasi di sungai ini untuk penyebrangan masyarakat. Namun, untuk menyeberang menggunakan perahu harus bayar.

"Untuk menyebrang kadang tidak ada uang, makanya kami nyeberang sungai jalan kaki. Apalagi kondisi sungai saait ini tidak terlalu dalam karena musim kemarau ," sebutnya.

Untuk diketahui, jembatan gantung ini viral beberapa waktu lalu. Beberapa orang siswa bertaruh nyawa dengan menyebrangi jembatan yang rusak hendak pergi kesekolah.

Jembatan ini sudah beberapa kali diperbaiki. Namun, jembatan ini kembali rusak akibat tiupan angin kencang. Bahkan, jembatan ini juga sudah pernah memakan korban jiwa.(ptm)

Berikut ini video Nenek Maria Berenang Menyebrang Sungai

 


Berita Terkait



add images