iklan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita. (Jawapos)

Executive Director Next Policy Fithra Faisal menatakan selama lima tahun terkahir kinerja Kemendag. Kata dia, kinerja neraca dagang yang buruk, bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal tahun menyebut defisit neraca perdagangan sebagai terburuk dalam sejarah.

“Dilihat sepanjang lima tahun terakhir, itu buruk kinerjanya. Defisit neraca perdagangan melebar, kinerja ekspor juga tidak bisa terdorong cukup signifikan, saya rasa kinerjanya tidak bisa dibilang baik,” ujar Fithra yang juga ekonom UI.

Karena itu, dia berharap ada koordinasi kuat antara Kementerian Industri (Kemenperin) dan Perdagangan, sebab penurunan ekspor tak terlepas dari kinerja Kemenperin.

Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yang menilai kinerja perdagangan Indonesia dalam lima tahun terakhir kurang baik.

“Secara statistik lima tahun terakhir kinerja perdagangan Indonesia bisa dibilang stagnan pertumbuhannya, per tahun ekspor hanya meningkat sekitar 1,5 persen. Sementara pertumbuhan impor lima tahun terakhir malah lebih tinggi, sekitar 2 persen per tahun selama lima tahun terakhir,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani.

Kendati demikian, menurut Shinta struktur impor masih produktif karena 75 persen-80 persen merupakan bahan baku dan penunjang. Untuk ke depannya, Shinta berharap industri dalam negeri makin meningkat agar ekspor makin menarik dan terdiversifikasi.(din/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images