iklan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.
Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Sejauh ini, tiga politisi Partai Nasdem sudah dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara untuk membahas soal posisi menteri di Kabinet Kerja II Jokowi-Maruf.

Hal itu sekaligus menjadi bukti pernyataan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh yang membuk opsi untuk menjadi oposisi pemerintah hanya sebatas gertakan semata.

"Soal Nasdem, bisa saja pernyataan Paloh itu hanya gertak sambal agar meningkatkan nilai tawar kursi menteri," kata Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia, Maksimus Ramses Lalongkoe kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/10).

Tiga politisi yang merapat adalah mantan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar; Syahrul Yasin Limpo; dan Sekjen Nasdem, Johnny G Plate.

Dalam pemanggilan sejumlah calon menteri ini masih didominasi oleh wajah-wajah lama di Kabinet Kerja I. Para politisi parpol pendukung juga terlihat masih mewarnai kabinet Jokowi-Maruf.

Melihat kecenderungan ini, Ramses berpandangan penyusunan kabinet periode kedua Jokowi ini belum bisa lepas dari praktik bagi-bagi kekuasaan.(rmol)

"Yang pasti proses penyusunan kabinet ini masih bagi-bagi kue kekuasaan karena masih banyak juga wajah dari partai pendukung. Bahkan juga lawan politik masuk dalam pemerintahan. Artinya, politik hanyalah soal kepentingan semata, ini realitasnya," tutupnya.


Sumber: www.rmol.id

Berita Terkait



add images