iklan Kondisi perumahan warga yang berada dibibir sungai di Desa Kuala Simbur
Kondisi perumahan warga yang berada dibibir sungai di Desa Kuala Simbur (Maulana / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Desa Kuala Simbur tepat berada dibibir pantai atau sungai Batanghari, saat ini mengalami abrasi sampai 200 meter. Sehingga sedikit demi sedikit warga yang tinggal berada ditepi pantai harus pindah, agar terhindar dari longsor.

Desa yang berada di Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) tersebut, sudah puluhan rumah yang terkena dampak abrasi. Abrasi yang terjadi disebabkan oleh hempasan ombak dan arus kencang, sehingga tanah terus terkikis.

Hal ini disampaikan Andu, salah seorang warga RT 07 Dusun Bahari. Dia mengatakan, bahwa saat ini saja rumah warga yang sudah jauh dari bibir sungai juga masih terancam longsor. Dulu, bibir sungai tidak sejauh ini hingga 200 meter.

"Tahun 2013 saja di tanah yang terkena abrasi masih bisa kita main bola voly. Tapi sekarang, jangan kan mau olahraga voly, menginjak tanahnya saja kaki kita terbenam, karena tanahnya sudah lembut," katanya.

Sementara, Abas warga lainnya juga menyampaikan hal yang sama. Namun Dia mengkhawatirkan, bahwa saat ini sudah mulai musim angin laut, dan akan menyebabkan gelombang yang tinggi. Sehingga bisa menyebabkan gelombang menghempas rumah disekitar bibir pantai.

"Ya, mau bagaimana lagi kita sekarang ini cuma bisa waspada dan antisipasi dengan cara memperkuat tiang tongkat rumah," ungkapnya

Terpisah, Kepala Desa Kuala Simbur, Juhaifah saat dikonfirmasi terkait keluhan warganya menyebutkan, bahwa pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin dengan mengusulkan pembangunan turap pemecah gelombang pada Musrenbang desa dan kecamatan.

"Memang sampai saat ini belum ada respon dari pemerintah. Kami pun menyadari bahwa pembangunan turap itu bukan sedikit dananya, namun kita terus berharap pemerintah bisa memperhatikan warga di Kuala Simbur terkait abrasi itu," harapnya.(lan)


Berita Terkait



add images