iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

“Potensi ekspor ini cukup luas, mengingat tren penggunaan bahan bakar nabasi (BBN) di dunia semakin meningkat. Saat ini Cina, Jepang, AS dan UE pengguna FAME terbesar,” ujar dia.

Saat ini, diketahui pemerintah tengah memperjuangan gugatannya terkait diskriminasi produk sawit Ri oleh Uni Eropa (UE) di sidang Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kasdi Subagyo menyatakan optimis Indonesia bisa memenangkan gugatan tersebut.

“Minggu depan itu sudah siap sidang WTO, persiapannya pun sudah dimatangkan,” ujar dia.

Sementara itu Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah meminta pemerintah untuk tidak menggugat UE ke WTO, sebab kemungkinan kecil bisa menang.

“Sebaiknya pemerintah tidak menggugat ke WTO. Sulit untuk menang. Ditambah lagi biayanya juga mahal,” ujar Piter.

Melansir Data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor minyak kelapa sawit dan FAME Indonesia ke UE selama Januari-September mencapai USD882 juta, atau menurun 5,58 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 sebesar USD934 juta.

(din/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images