JAMBIUPDATE.CO, SENGETI - Intensitas hujan yang turun beberapa Minggu belakang ini membuat debit air sungai Batanghari terus berangsur naik, Kondisi ini membuat beberapa daerah dalam Kabupaten Muaro Jambi harus bersiap menghadapi bencana banjir tahunan.
Kepala BPBD Muaro Jambi, A. Zakir menyebutkan berdasarkan kejadian-kejadian banjir yang terjadi pada tahun lalu, setidaknya ada delapan kecamatan di Kabupaten Muarojambi yang masuk daerah rawan banjir, Ini lantaran curah hujan yang tinggi dan luapan dari aliran sungai batanghari. "Itu di antaranya Kecamatan Sekernan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kecamatan Taman Rajo, Kecamatan Sungai Gelam dan Kecamatan Kumpeh, Kecamatan Maro Sebo, Kecamatan Mestong, dan Kecamatan Kumpeh Ulu," ujarnya
Meskipun begitu hingga kini belum ada laporan pemukiman penduduk yang terendam banjir. "Memang debit air Sungai Batanghari naik, tapi sampai saat ini, laporan yang kita terima kenaikan itu masih normal," terangnya.
Meskipun demikian, katanya, Muaro Jambi tidak menutup kemungkinan beberapa wilayah akan terkena banjir, Terlebih lagi di daerah yang memang berdekatan dengan bantaran Sungai Batanghari, juga berpotensi terjadinya tanah longsor.
"Berdasarkan surat edaran dari BMKG Provinsi Jambi, mulai November sampai April 2020, cuaca Jambi mengalami cuaca ekstrem, angin kencang yang disertai petir. Jadi kita diminta untuk mengimbau masyarakat mewaspadai potensi itu," sebutnya.
Langkah ke depan akunya, pihaknya akan mengadakan rapat dengan instansi terkait, di antaranya para camat, TNI/Polri, seluruh instansi, BMKG, Basarnas dan BWSS. Rapat ini nantinya dilakukan untuk berkoordinasi dengan semua instansi terhadap pencegahan dan langkah-langkah kemungkinan yang terjadi."Dalam waktu dekat akan kita lakukan rapat, dengan semua unsur instansi. Kita akan koordinasi terkait dengan surat edaran tersebut," pungkasnya. (era)