iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Pixabay)

“Adapun khusus untuk Desember 2019 ini, kita masih ada stok 75.735,76 ton yang terdiri dari stok daging sapi lokal, stok sapi bakalan di feedlotter, stok daging dan jeroan di gudang importir, stok daging kerbau di Bulog, dan stok daging sapi tambahan di Berdikari. Dengan kebutuhan daging sebesar 56.538 Ton, maka pada Bulan Desember 2019 ini masih ada surplus sebesar 19.197,76 ton.

“Dengan data-data tersebut, saya meyakini bahwa sampai akhir tahun 2019 dan memasuki tahun 2020, stok pangan asal hewan dalam kondisi yang mencukupi dan harga dapat dijaga stabil,” kata dia.

Sebelumnya, Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag), Srie Agustina menekankan pentingnya sinergi antarkementerian/lembaga guna menjaga harga bahan pangan pokok terutama menjelang periode Nataru.

Dia mengingatkan, tren lonjakan harga selalu terjadi setiap tahun, jadi tidak tertutup kemungkinan hal serupa terjadi. Hasil pantauan Kemendag terhadap beberapa komoditas pangan di 15 provinsi termasuk di DKI Jakarta yang mengalami kenaikan.

“Di tempat-tempat itu kami sudah temukan ada beberapa bahan pangan yang naik seperti cabai merah, telur ayam, daging ayam,” ujar Srie.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi mengungkapkan pihaknya selalu memantau ketersediaan dan harga bahan pangan terlebih pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Natal yang diikuti perayaan tahun baru.

“Kalau kami lihat ada daerah yang mengalami kekurangan stok bahan pangan, kami akan langsung isi dari daerah yang mengalami kelebihan. Itu selalu kami lakukan sehingga harga bisa ditahan,” ujar dia.(din/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images