JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) bakal menggodok program supervisi untuk meningkatkan kapasitas guru-guru nasional.
Langkah tersebut, menyusul merosotnya hasil skor PISA (Programme for International Student Assessment) menunjukkan Indonesia berada di urutan tujuh terbawah dari 77 negara OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) yang mengikuti asesmen pada 2018. Menduduki posisi nyaris buncit dengan skor 371 tersebut.
Peneliti Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang, Kemendikbud, Rahmawati mengatakan bahwa berangkat dari hasil PISA tersebut guru akan lebih diperhatikan terkait cara mengajarnya di dalam kelas.
“Hal ini penting, karena kompetensi dan kualitas guru akan berpengaruh pada kualitas siswa. Tujuannya agar terjadi perubahan di kelas,” kata Rahmawati, Rabu (29/1).
Menurut Rahmawati, sangat disayangkan jika guru yang hebat tapi malas di kelas. Untuk itu, kata dia, segala kebijakan yang diambil harus berpengaruh kepada siswa sekolah.
“Gurunya mau sehebat apapun, tapi kalau tidak disampaikan ke siswanya maka siswanya tidak akan meningkat,” ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya bakal melakukan tes awal sebelum melihat cara mengajar guru di kelas. Sebab kata dia, akan menjadi sia-sia jika nilai tes bagus, namun produk siswa tidak menonjol.
“Karena ada studi yang menarik di Belanda, kenapa mereka nilainya bisa sangat improve, mereka bahkan sampai sengaja ada program CCTV merekam aktivitas guru di dalam kelas,” tuturnya.