JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Harga emas naik lebih tinggi pada hari Jumat dan berada di jalur untuk kenaikan terbesar dalam lima bulan. Kenaikan itu dipicu, atas kekhawatiran perlambatan ekonomi yang timbul dari epidemi virus corona.
Berdasarkan pada perdagangan Sabtu (1/2), harga emas di pasar spot naik 0,75 persen menjadi USD1.585,8 per ounce. Logam mulia ini telah naik 4 persen sebulan ini, di jalur untuk kenaikan bulan terbaik sejak Agustus. Harga emas berjangka AS naik 0,1 persen menjadi USD1.590,8 per ounce.
Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Kamis menyatakan wabah coronavirus sebagai keadaan darurat global. Namun, ia menentang pembatasan perjalanan atau perdagangan dengan Cina dan menunjukkan keyakinan bahwa China dapat menahannya.
“Virus dan potensinya untuk mempengaruhi ekonomi global secara negatif membuat emas tetap berpotensi naik,” kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.
“Namun, kurangnya pembelian baru membuat harga emas tidak bergerak naik meskipun ketidakpastian seputar coronavirus memengaruhi pasar lain seperti ekuitas,” tambah dia.
Sementara itu, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam juga mengalami kenaikan Rp7.000 per gram menjadi Rp781 ribu per gram, pada perdagangan Sabtu (1/2). Sebelumnya harga emas dipatok di Rp774 ribu per gram.
Sedangkan untuk harga buyback emas Antam pada hari ini juga naik Rp7.000 per gram, menjadi di Rp697 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 697 ribu per gram.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.57 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.
Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp7.980.000. Sedangkan untuk ukuran 20 gram dijual Rp15.410.000.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Dapat diketahui, hingga hari ini, Sabtu (2/1) virus corona telah merenggut 259 nyawa sejauh ini di Cina dan telah menyebar ke setidaknya 22 negara. Akibatnya telah menghentikan ekonomi di provinsi terbesar kedua di dunia itu.
Pasar saham dunia berjuang untuk mendapatkan kembali pijakan mereka karena investor berharap bahwa Cina dapat menahan virus corona.
“Pada titik ini, itu (dampak dari virus) bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan oleh ekonomi Cina. Akan ada pukulan terhadap pertumbuhan, yang besarnya akan sulit digambarkan secara rinci untuk sementara waktu,” kata Ilya Spivak, ahli strategi mata uang senior di DailyFx.
“Ketakutan Wuhan harus memastikan bahwa penembusan di bawah USD 1.560 sangat tidak mungkin menjelang akhir pekan,” kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA. (der/fin)
Sumber: www.fin.co.id