JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Di tengah ketidakpastian perekonomian global, harga logam mulia emas di pasar spot bersinar.
Menurut laporan Reuters, harga emas saat ini naik 0,4 persen menjadi USD 1.558,12 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat menetap 0,5 persen lebih tinggi menjadi USD 1.562,80 per ounce.
Analis RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan, suku bunga yang rendah di hampir seluruh bank sentral dan ketidakpastian ekonomi yang tinggi membuat keinginan masyarakat cenderung ingin memiliki emas sebagai investasi.
“Jadi, orang melihat penurunan tersebut sebagai peluang untuk mengakumulasi lebih banyak emas,” ujarnya.
Sentimen laporan kemajuan dalam pengembangan pengobatan untuk melawan virus corona yang menyebar cepat disebut jadi faktor alasan kenaikan harga emas.
Hal ini disampaikan Kepala Trader US Global Investors Michael Matousek.
Selain itu, logam mulia lainnya, palladium turun 0,2 persen menjadi USD 2.428,75 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi hampir dua pekan di awal sesi.
Adapun perak naik 0,3 persen menjadi USD17,62 per ounce, sementara platinum melonjak 1,9 persen menjadi USD 981,64 per ounce.
Berbeda, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) justru mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Sebelumnya harga emas Antam dipatok seharga Rp 771.000 per gram.
Melansir situs resmi Antam, pada Kamis (6/2), emas Antam turun Rp 1.000 sehingga hari ini dijual dengan harga Rp 770.000 per gram.
(jpc/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id