iklan Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh.
Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh. (RMOL)

JAMBIUPDATE.CO, KALIMANTAN - Membangun dunia pers merupakan sebuah kesepakatan antara pemerintah dan insan pers yang didasari tekad untuk memperjuangkan nilai dan menjadi bagian dari NKRI.

Demikian yang dikatakan Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh saat memberikan sambutan di acara syukuran dan penutupan HPN 2020 di gedung Mahligai Pancasila, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (9/2). Dengan menjadi bagian dari NKRI, pers memiliki ideologi good journalism.

Setidaknya, ada tiga hal untuk mencapai good journalism. “Syarat yang pertama adalah kompetensi dari para wartawan. Kompetensi daripada wartawan,” urai Nuh.

Kedua adalah perlindungan. Meskipun wartawan sudah berkompeten, namun jika dalam tugasnya tidak merasa nyaman dan aman melainkan penuh tekanan dan intimidasi bahkan kekerasan, maka good journalism tidak terjadi.

“Dari situ perlindungan terhadap wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalismenya mutlak harus dilindungi. Kami sering berdiskusi, 'Pak kekerasan wartawan turun'.

Saya bilang, ukurannya bukan jumlah, tapi esensinya berapa itu kalau itu mencoreng, menekan, mengintimidasi wartawan. Zero,” bebernya. Dan yang terakhir adalah kesejahteraan. M.Nuh berpendapat, seorang wartawan yang sudah mahir meliput suatu kejadian dan dijaga betul oleh atasannya, namun masalah kesejahteraan akan menjadi masalah baru.

“Sehingga tiga hal ini yang harus terus menerus kita bangun. Tapi itu semua hanya bisa terjadi kalau eskositem pers, termasuk di dalamnya perusahaan pers juga harus tumbuh dengan baik,” katanya. “Sehingga solusinya ekosistem, bukan solusi parsial.

Insya Allah dalam waktu dekat kita sama-sama dengan komponen pecinta dunia pers merumuskan ekosistem agar apapun yang terjadi kita bisa bertahan,” tandasnya.(rmol)


Sumber: www.rmol.id

Berita Terkait



add images