iklan Warga menggunakan masker ketika berkendara di jalan. Sejak wabah korona merebak, harga masker pun melonjak.
Warga menggunakan masker ketika berkendara di jalan. Sejak wabah korona merebak, harga masker pun melonjak. (Robertus Risky/Jawa Pos)

JAMBIUPDATE.CO, SURABAYA - Wabah virus korona Wuhan membuat harga masker di Surabaya naik. Harga masker di sejumlah apotek pun meningkat 4–5 kali lipat dari harga normal. Bahkan, harga masker jenis N-95 mencapai Rp 1,1 juta per boks.

Dari pantauan Jawa Pos, sejumlah apotek di Surabaya mulai kehabisan stok. Di salah satu apotek di Jemursari, misalnya, masker bedah hanya tersisa 1 boks. Itu pun harganya mencapai Rp 80 ribu dengan isi 50 pcs masker.

Begitu juga di apotek daerah Jalan Klampis, stok masker bedah terbatas. Harganya pun melonjak drastis. Yakni, Rp 147 ribu per boks dengan isi 25 pcs masker. ’’Harganya memang naik karena dari distributor harganya juga berubah-ubah,’’ ujar pegawai apotek tersebut.

Sementara itu, masker jenis N-95 juga habis. Informasi yang diperoleh Jawa Pos dari pegawai apotek tersebut, masker N-95 habis diborong dalam sehari sejak virus korona merebak.

’’Padahal, masker N-95 dulu jarang dicari kalau bukan orang medis. Harga normalnya per pcs sekitar Rp 13.500. Tergantung harga yang kami dapat dari distributor,’’ ujarnya.

Selain apotek di Surabaya Timur, Jawa Pos memantau harga masker di apotek ternama di Jalan Darmo. Masker jenis N-95 dibanderol Rp 75 ribu per pcs. Selain itu, harga antiseptik gel melonjak dari Rp 30-an ribu menjadi Rp 60-an ribu per botol.

Kenaikan harga masker tersebut juga terjadi di apotek Sidoarjo. Dalam sehari, perubahan harga masker naik sangat signifikan. Sehari sebelumnya, harga masker N-95 mencapai Rp 600 ribu per boks. Kemudian, esoknya harga masker N-95 naik menjadi Rp 1.145.000 per boks dengan isi 25 pcs. ’’Ini berbeda merek,’’ kata salah seorang pegawai apotek yang bertugas saat itu.

Bahkan, sulitnya ketersediaan masker terjadi di penjualan online. Para penjual online pun menaikkan harga lebih dari Rp 100 ribu per pcs. Itu pun stoknya sangat terbatas.

Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur Said Sutomo menyatakan, sudah seharusnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bertindak bersama pemerintah untuk mengontrol harga masker yang melonjak tinggi. Sebab, harga masker di pasaran sangat tidak masuk akal. ’’Kenaikannya sudah tidak wajar. Seharusnya KPPU turun tangan untuk memastikan apakah ada persaingan yang tidak sehat,’’ katanya.

Said menuturkan, kalau ada permainan harga dan dugaan supplier tunggal hingga harganya mahal, harus ada tindakan tegas. Di dalam Undang-Undang (UU) KPPU, kesepakatan kenaikan harga harus ditulis. Padahal, kesepakatan harga antar pengusaha bisa dilakukan melalui handphone. ’’Masalahnya, kalau ada kesepakatan harga tinggi, KPPU tidak punya bukti,’’ ujarnya.

Said menambahkan, lonjakan harga masker tersebut harus diteliti secara detail. Mulai perusahaan yang membuat merek masker tersebut hingga jumlah produsen masker di Indonesia. ’’Selama ini tidak jelas merek masker tersebut diproduksi di Indonesia atau impor,’’ katanya.

Selain itu, dinas kesehatan (dinkes) harus menjelaskan kepada masyarakat standar masker yang dibutuhkan untuk melindungi diri dari virus. ’’Sehingga masyarakat punya pilihan,’’ ujarnya.

Said mengatakan bahwa YLPK melihat ada dugaan permainan harga, distributor dan produsen atau sengaja masker dilangkakan. Dengan begitu, ketersediaan masker menipis. Sementara itu, kebutuhan masyarakat tinggi.

’’Di Jepang saja tidak ada permainan harga. Pemerintah justru memberikan harga ringan dengan kualitas bagus untuk mengajak masyarakat mencegah virus korona,’’ katanya.

Sementara itu, di Indonesia justru terjadi kelangkaan dan harga melambung tinggi. Hal tersebut justru akan membuat masyarakat tidak bisa mencegah persebaran virus korona.

’’Padahal, di Indonesia belum ada kasus virus korona. Seharusnya masyarakat didukung untuk mencegah dengan menggunakan masker. Harganya tentu harus lebih murah,’’ ujarnya. (jawapos.com)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait