iklan Gubernur BI, Perry Warjiyo memberikan penjelasan saat Rapat kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Gubernur BI, Perry Warjiyo memberikan penjelasan saat Rapat kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/1/2020). (Iwan tri wahyudi/ FAJAR INDONESIA NETWORK)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Sungguh ganas serangan virus corona tidak hanya menumbangkan ribuan manusia, tetapi juga sektor ekonomi juga dilumpuhkan. Termasuk di Tanah Air, berdampak terhadap investor global membawa kabur uangnya dari Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, sejak Januari 2020, puluhan triliun dana asing telah hengkang dari Indonesia. Kondisi demikian, kata dia, juga terjadi di berbagai negara.

“Catatan kami sejak akhir Januari-Februari, net outflow dari SBN (Surat Berharga Negara) Rp26,2 triliun dan Rp4,1 triliun dari saham sehingga totalnya mencapai Rp30,8 triliun,” katanya di Jakarta, Jumat (28/2).

Dia melanjutkan, dengan melepas portofolio asing dari berbagai negara berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah dan berbagai mata uang di negara lain. Kondisi demikian lantaran kecemasan investor terhadap mewabahnya virus corona di berbagai negara di dunia.

Kaburnya modal asing, kata Perry, juga terjadi di Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Singapura, dan negara-negara lain. Dia menambahkan jika mengacu pada perhitungan periode tahun berjalan atau year to date (ytd), nett outflow SBN tercatat sebesar Rp11 triliun dan saham Rp1,6 triliun.

“Total net outflow Rp16 triliun. Kalau kita hitung year to date, Januari ada net inflow. Namun, pada akhir Januari-Februari terjadi outflow karena virus Corona,” ucapnya.

Ekonom INDEF, Nailul Huda mengatakan, hengkangnya dana asing dari Indonesia yang disebabkan virus corona adalah sesuatu yang wajar. Sebab di wilayah ASEAN dan Asia Timur menjadi wilayah terdampak serius virus corona.

“Pemerintah lebih baik fokus pada tindakan pencegahan virus agar tidak masuk terlebih dalam dibandingkan dengan menghamburkan uang untuk influencer atau buzzer itu,” kata dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (28/2).

Sementara itu, Ekonom CORE Indonesia, Pite Abdullah mengatakan, seiring kekhawatiran pelaku pasar terhadap virus corona menyebabkan memindahkan dananya pada instrumen investasi yang memiliki risiko rendah.

“Mningkatnya kekhawatiran pelaku pasar mendorong investor untuk keluar dari pasar keuangan di negara-negara yang berisiko tinggi dan pindah ke instrumen keuangan di negara safe haven. Hal ini mengakibatkan harga di pasar keuangan yang ditinggalkan terjun bebas dan nilai tukar mata uang domestik juga mengalami pelemahan yang dalam,” ucap Piter kepada FIN.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya sempat diingatkan oleh Bank Dunia akan potensi kaburnya modal asing di tengah perang dagang yang terus berlanjut antara AS dan Cina. Nahkan apalagi ditambah masalah baru adanya virus corona.

Menanggapi hal itu, bendara negara itu mengatakan, akan waspada terhadap segala gejolak ekonomi global yang tengah terjadi. Salah satunya ancaman arus modal keluar dalam jumlah besar akibat adanya perlambatan ekonomi global.

“Saya sampaikan berkali-kali kita terus akan waspada melihat perkembangan tersebut. Kita akan perbaiki dan kondisi ekonomi yang masih lima persen dan inflasi terjaga rendah dan pembangunan yang terus berjalan ini menjadi tempat destinasi yang baik bagi investasi,” ujar dia.

Dia menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan seluruh kementerian yang berkaitan dengan investasi untuk menyederhanakan regulasi-regulasi. Sehingga, pemerintah akan terus mengupayakan berbagai kebijakan guna menopang pertumbuhan ekonomi ke depannya.

“Kita harus menghilangkan peraturan yang menyebabkan cost of doing business-nya mahal tinggi dan panjang bertele-tele dan kita keluarkan kebijakan perpajakan sebagaimana yang disampaikan kemarin. Ini dalam rangka menciptakan suatu lingkungan ekonomi yang sehat dan tetap tumbuh tinggi dan stabil sehingga confidence itu tetap terjaga,” kata dia.(din/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images