JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Menutup tahun 2019, kinerja PT Bestprofit Futures semakin moncer. Indikator tersebut terlihat dari dua hal, pertumbuhan pertama total volume transaksi yang naik sebesar 43,85% menjadi 1,19 juta lot dan peningkatan kedua dari pertumbuhan yang meningkat 30,85% atau sebanyak 3,024 investasi baru dibandingkan tahun sebelumnya.
Total volume transaksi bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) masih menjadi pendorong utama perusahaan dengan kenaikan sebesar 44% menjadi 1,09 juta lot. Sementara itu, total volume transaksi multilateral (komoditi) tumbuh 42,41% menjadi 107.238 lot dibandingkan tahun 2018 sebesar 75.300 lot.
Pengaruh perang perdagangan Amerika Serikat dan Tiongkok di tahun 2019 membuat animo investor meningkat terhadap produk investasi yang aman, dalam hal ini emas yang meningkatkan sentimen positif di pasar.
BPF, sinyal kunjungan ini sesuai dengan giat melakukan edukasi dan kunjungan ke para kandidat. Sekaligus menawarkan mereka untuk memilih perdagangan yang ditawarkan sebagai investasi yang cukup bagus dengan potensi yang menjanjikan sekarang dan ke depan.
Saat ini BPF menentukan urutan teratas dari lima perusahaan pialang Peringkat nasional, berdasarkan data Bursa Berjangka Jakarta. Total yang menerima pasar BPF mencapai 13,70%. Catatan Prestasi ini tidak akan berhenti hingga menjadi nomor satu di industri Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia.
Kepala Pejabat Bisnis BPF, Syaiful mengatakan sepanjang tahun 2019, PT Bestprofit Futures berhasil mendapatkan dukungan positif dari para karyawan dan broker yang fokus dalam mengejar target. "Kepercayaan yang terus meningkat juga menjadi kunci kami dalam mempertahankan pertumbuhan yang signifikan," tandasnya (Rabu, 04/03/2020) saat konferensi pers di BW Luxury Hotel Jambi.
Melalui 10 kantor cabang, BPF terus meluas memperluas layanan investasi di Indonesia yang kini tersebar di Jakarta (2 kantor), Malang, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Jambi, Pontianak, dan Banjarmasin.
Untuk meningkatkan pelayanan, BPF disempurnakan oleh fasilitas layanan SITNA (Sistem Informasi Transaksi Nasabah) dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan PT. Bursa Berjangka Jakarta. Melalui SITNA, setiap transaksi kontrak Berjangka yang tercatat di bursa berjangka dapat dipantau oleh nasabah kapanpun dimanapun.
"Peluang pada tahun 2020, target di awal sebesar 20% untuk total volume transaksi dan jumlah dana baru akan tercapai sesuai dengan ekonomi global yang ditingkatkan, dan investasi daya yang kian menggeliat di dalam negeri," tandasnya. (*/w4n)