iklan Pelindun lasker.
Pelindun lasker. (Iwan tri wahyudi/ FAJAR INDONESIA NETWORK)

Kepada polisi, tersangka membeli masker itu dari supermarket dan sengaja ditimbun untuk dijual kembali saat harga tinggi.

“Tersangka tahu bahwa di pasaran sangat sulit ditemukan masker muka,” ujar Yusri.

Selain itu, Yusri juga mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terkait upaya ilegal berupa penimbunan masker permainan harga di pasaran. Salah satunya dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) aktivitas penjualan masker dan berbagai alat kesehatan lainnya di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

“Hari ini dua direktorat Polda Metro Jaya melakukan sidak langsung dan memang kita menemukan beberapa merek masker yang berbeda-beda dengan harga masih termasuk tinggi,” katanya.

Dia mengimbau agar para pedagang tidak mendongkrak harga berbagai peralatan kesehatan.

Yusri mengatakan pedagang di Pasar Pramuka juga telah mengeluarkan surat edaran yang membatasi pembelian masker menjadi hanya lima kotak per orang.

“Ada surat edaran dikeluarkan, setiap orang yang beli maksimal hanya boleh lima kotak saja, kemudian juga mengimbau kepada para pedagang agar tidak menjual dengan harga tinggi ya karena ini bisa merugikan masyarakat,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pramuka Edi Haryanto menyebut kenaikan harga disebabkan oleh aksi borong masyarakat dan banyaknya pihak yang ‘bermain’ dalam distribusi masker dan alat kesehatan lainnya.

“Sebetulnya stok barang ada, stok barang cukup, tapi ketika saudara-saudara seolah-olah akan memborong keseluruhan maka banyak tangan yang ‘bermain’,” katanya.(gw/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images