iklan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Kandidat calon kepala Ibukota Negara (IKN) baru mulai mencuat. Ada empat figur yang disebut-sebut berpotensi menduduki jabatan setingkat menteri tersebut.

Empat sosok itu yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Bambang Brodjonegoro, Tumiyana, dan Abdullah Azwar Anas.

Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin menilai Ahok bisa jadi akan terpilih dan jadi Kepala Otoritas IKN baru di Kalimantan.

“Kalau memang benar Ahok jadi kandidat CEO di ibukota baru, bukan tidak mungkin Ahoklah yang akan terpilih dan jabatannya sebagai Komut Pertamina harus dilepas,” ucap Novel.

Sekretaris Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi) itu menyebut peluang Ahok sangat besar karena memegang rahasia Jokowi.

“Ya diduga kuat ada rahasia Jokowi yang penting dipegang Ahok, sehingga seorang yang sangat membuat gaduh, yang membuat pecah belah bangsa ini terus diposisikan dengan posisi yang tinggi,” terangnya.

Novel sendiri mengaku sangat menolak jika Ahok menjadi pimpinan di ibukota baru nantinya.

“Saya pribadi sangat menolak karena negara ini bukan punya kelompoknya saja, sehingga tidak dibenarkan melakukan semena-mena,” tutup tandas Novel.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an mengatakan, Ahok dan Jokowi adalah teman lama. Keduanya sudah pasti memiliki banyak rahasia.

Ali melihat chemistry kedua tokoh politik tersebut jadi alasan kuat untuk memilih Ahok sebagai Kepala Badan Otoritas IKN.

“Iya, mereka teman lama, pastinya berdua banyak rahasia. Tapi yang jelas, Jokowi milih Ahok juda ada alasan soal chemistry yang cocok,” kata Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/3).

Selain itu, Ali menganalisa bahwa rekam jejak kepemimpinan Ahok dalam menata sebuah kota dinilai baik. Apalagi selama memimpin ibukota sejak tahun 2012 hinggga 2017 perubahan Jakarta sangatlah signifikan.

“Ahok di mata Jokowi dinilai punya track record yang baik dalam menata kota. Ini karena mereka berdua pernah kerja bareng di DKI Jakarta,” katanya.

“Selain itu, tipe Ahok yang tegas dan blak-blakan barangkali dianggap cocok bagi Jokowi untuk memimpin ibukota nasional baru. Apalagi tempatnya di luar Jawa,” demikian analisa Ali.

(one/rmol/pojoksatu)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images