iklan Raja dan Ratu Belanda, Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti di Istana Bogor.
Raja dan Ratu Belanda, Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti di Istana Bogor. (Facebook Presiden Joko Widodo/ Agus Suparto)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan permohonan maaf kepada Indonesia atas kekerasan dan konflik yang terjadi pada masa lalu antara Indonesia dan Belanda. Permintaan maaf itu bukan pada masa penjajahan, namun pasca diumumkan proklamasi kemerdekaan RI.

“Di tahun-tahun setelah diumumkannya Proklamasi, terjadi sebuah perpisahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Selaras dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut,” kata Willem Alexander di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3).

Willem mengucapkan selamat kepada Indonesia atas usia kemerdekaanya yang ke-75 di tahun 2020. Secara politik, kata Willem, Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 2005 lalu.

“Pemerintah Belanda telah mengakui secara politik maupun moral sejak 15 tahun lalu. Kami mengucapkan selamat pada Indonesia yang merayakan 75 tahun kemerdekaan 17 Agustus nanti,” ungkapnya dengan bahasa Inggris.

Ia berharap, dalam kunjungan ini menjadi sebuah harapan dan tanda bahwa negara yang pernah berlawanan dapat tumbuh bersama.

“Ini menjadi harapan dan tanda bahwa negara yang pernah berlawanan dapat tumbuh dan berkembang bersama membentuk hubungan baru berdasarkan rasa saling menghormati, kepercayaan, dan persahabatan,” katanya.

Dia mangatakan, kini hubungan antara Indonesia dan Belanda semakin kuat. Itu dilihat dari tingginya minat pelajar yang menuntut Ilmu di Belanda.

“Banyak orang di Belanda yang merasakan ikatan mendalam dengan Indonesia. Sangat memuaskan juga melihat jumlah pemuda Indonesia yang berminat belajar ke Belanda terus meningkat,” ujar Raja Alexander.

Sementara Jokowi menyatakan bahwa sejarah masa lalu memang tak dapat dihapus. Namun, menurutnya, hal itu dapat menjadi pelajaran untuk membangun hubungan yang saling menghormati dan menguntungkan.

“Saya ingin menyampaikan bahwa kita tentu tidak dapat menghapus sejarah, namun kita dapat belajar dari masa lalu. Kita jadikan pelajaran tersebut untuk meneguhkan komitmen membangun sebuah hubungan yang setara, saling menghormati, dan saling menguntungkan,” ucap Jokowi.

Kunjungan Ratu dan Raja Belanda kali ini sekaligus menyerahkan keris milik Pangeran Diponegoro kepada Presiden Joko Widodo di Istana Presiden di Bogor. Keris tersebut dikabarkan hilang dan ditemukan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda dan telah diserahkan hari ini, Selasa (10/3).

Sekedar diketahui, Belanda awalnya tidak mengakui kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. Belanda mengaku Indonesia merdeka pada pada 27 Desember tahun 1949.

Namun pada tahun 2005, Menteri Luar Negeri Belanda, Bernard Bot ikut hadir dalam peringatan HUT RI yang ke-60 tahun. Kehadirannya waktu itu, bertanda bahwa Belanda telah menerima dan mengakui tanggal kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. (dal/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images