JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Setelah Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia dihentikan, acara Keuskupan Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk ditunda.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Terlebih acara itu juga sedianya menghadirkan tak kurang dari 7 ribu jemaat.
Demikian disampaikan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona, Letjen TNI Doni Monardo dalam keterangannya, Kamis (19/3/2020).
Doni menerangkan, saat ini korban akibat Covid-19 terus berjatuhan. Akan tetapi, mereka bukan terpapar oleh orang yang sedang dirawat di rumah sakit.
“Tetapi oleh orang yang sehat namun dia sudah sebagai carrier, sebagai pembawa COVID-19,” terangnya.
Ia menjelaskna, orang sehat sebagai pembawa virus ini justru lebih berbahaya dan bisa menularkan virus kepada siapa saja dengan cepat.
“Yang bersangkutan berpotensi sebagai penular kepada siapa saja yang berada di sekitarnya,” jelas Doni.
Menurutnya, pembawa virus itu juga sangat membahayakan jika bertemu dengan orang lanjut usia serta memiliki penyakit bawaan.
Kondisi tersebut, besar kemungkinan akan menambah jumlah korban jiwa akibat virus asal Wuhan itu.
“Carrier tersebut bisa berpotensi menjadi pembunuh potensial karena bisa menyebabkan kematian,” sambungnya.
Doni juga memastikan bahwa Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate yang sedianya diundang dalam acara pentahbisan Uskup Baru Ruteng, Mgr Siprianus Hormat itu juga tidak akan hadir.
Sebab, kini Indonesia masih dalam waktu tanggap darurat.
Untuk diketahui, pada Kamis (19/3) akan diselenggarakan pentahbisan Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat. Siprianus ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai uskup baru untuk Keuskupan Ruteng.
Ribuan orang diperkirakan akan menghadiri pelantikan Uskup Ruteng oleh Kardinal Ignatius Suharyo tersebut. Mgr Siprianus menggantikan Mgr Hubertus Leteng Pr yang mengundurkan diri dua tahun lalu
Download aplikasi PojokSatu.id, klik di sini
(jpg/ruh/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id
