Atas alasan itu pula, pemerintah memilih untuk lebih memberikan imbauan kepada masyarakat.
“Kami (pemerintah) tidak mau otoriter. Banyak negara lain sangat keras. Di Indonesia ini ingin kesadaran, self protection,” tegasnya.
Mantan Danjen Kopassus ini juga menyatakan bahwa pemerintah sangat serius menangani penyebaran corona di tanah air.
Dirinya yakin, pemerintah bisa mengatasi pendemik corona dengan syarat semua elemen dan lapisan masyarakat kompak dan tidak panik.
“Ini dihadapi seluruh dunia. Jadi, harus dihadapi serius tetapi tenang,” pungkasnya.
Untuk diketaahui, sampai dengan Minggu (21/3/2020) kemarin, jumlah orang positif virus asal Kota Wuhan di Indonesia sudah mencapai 514 orang dengan 48 orang meninggal dunia.
“Ada penambahan kasus 64 orang (positif Corona). Jadi total positif 514 orang,” kata Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Minggu (22/3/2020).
Sedangkan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh hari ini mencapai sembilan orang dengan total 29 orang sembuh.
“Dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing,” sambungnya.
Di sisi lain, jumlah pasien meninggal dunia dalam sehari ini saja, ada 10 pasien.
Berdasarkan peta penyebaran Covid-19 di Indonesia pada laman resmi covid19.go.id, virus asal Kota Wuhan itu sudah menjangkiti 20 provinsi.
Peringkat pertama, ditempati DKI Jakarta disusul Jawa Barat dan Banten dengan jumlah terkonfirmasi terbanyak.
Di provinsi yang dimpimpin Anies Baswedan itu pula jumlah pasien meninggal juga menjadi yang terbanyak. Yakni 307 kasus positif dengan 29 meninggal dunia.
Sedangkan di provinsi yang dipimpin Ridwan Kamil, tercatat 59 positif dengan sembilan orang meninggal dunia.
Disusul Provinsi Banten dengan 47 positif dan tiga orang meninggal dunia dengan satu orang sembuh.
(jpg/ruh/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id