JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Menyikapi pesan yang heboh di media sosial dan Facebook yang menyebut meninggalnya Pejabat Kabupaten Muara Jambi (25/3) karena pernah memiliki kegiatan bersama dengan pasien Positif Corona Jambi belum ditemukan kebenarannya.
Hal ini diterangkan oleh Jubir Gugus Depan Penanganan Covid19 Jambi, Johansyah. Kata Johan yang dapat disampaikannya sejauh ini dari keterangan Kepala Dinkes Kota Jambi memang melaporkan kepada Kadinkes Provinsi Jambi pada pukul 23.00 WIB malam tadi bahwa ada penambahan 3 pasien , yakni 2 Orang dalam pemantauan (ODP) dan 1 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
BACA JUGA : Innalillahi, Sekwan DPRD Muaro Jambi Berpulang Ke Rahmatullah
Dari data itu, dilanjutkan Johan seorang pria umur 53 tahun (diduga Sekwan Muaro Jambi, red) itu punya riwayat perjalanan ke jawa. "Khusus untuk riwayat ini sedang kita inventarisasi, jadi sebelumnya beliau memang ODP," terang Johan (25/3) pagi.
Selanjutnya untuk Sekwan Muaro Jambi ini disebutkan Johan sudah dirawat di RS Abdul Manap Kota Jambi. "Dengan keterangan awal berdasarkan diagnosa surat jalan RS Abdul Manap almarhum menderita gagal jantung, dan susah bernapas , penurunan daya tahan tubuh mengarah ke stroke," jelasnya lagi.
Ditegaskan Johansyah untuk kepastian informasi pihanya serang menghimpun, namun itulah kronologi yang dapat disampaikan terlebih dahulu."Itu kronologis nya, jadi orang yang secara medis keshatan positif corona adalah orang yang sudah melakukan uji swab dan hasilnya dikirimkan ke Provinsi Jambi. Sementara untuk kejadian atau isu ini belum dilakukan karena status awal orang ke Jawa, gagal ginjal dan mengarah stroke," sebutnya.
Kemudian disinggung terkait Sekwan Muaro Jambi yang disebutkan pernah satu kegiatan dengan pasien positif Corona Jambi di pula Jawa Johan menyebut masih diinventarisir datanya. "Kita belum dapat keterangan itu," sampainya.
Yang jelas kata Johan, untuk pasien yang positif corona di Jambi sebelumnya tetap diberikan kewaspadaan. "Artinya orang yang ikut kontak tracing harus lakukan pemeriksaan," tandasnya.
Sebelumnya masyarakat Jambi dihebohkan dengan pesan WhatsApp Grup (WAG) yang menyebut :
"Ada info px sp PDP, sekwan muarojambi, sempat dirawat di rs manap dgn gagal nafas ec pneumonia berat, ybs mpy riwayat perjalanan bersama sekda tebo yg saat ini positif covid 19, dirawat di rsud mattaher, td pagi meninggal dunia, namun ironisnya jenazah dibawa ke rumah duka.". Ada pula yang menyebutkan keterangan ini berasal dari dokter dan pihak wakil Dekan 1 Kedokteran Unja.(aba)