iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

Lebih jauh dia menjelaskan, banyak faktor yang membuat perbankan tak bisa segera menurunkan suku bunga bank. Antara ada dua faktor menurut Piter. “Masih tingginya cost of fund di tengah ketatnya likuiditas serta tingginya risiko kredit khususnya di tengah wabah corona. Ini adalah dua faktor yang akan menjadi pertimbangan bank,” kata dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (25/3).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya meminta para perbankan nasional segera menurunkan suku bunga kredit mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal itu untuk meredam dampak virus corona terhadap ekonomi dalam negeri.

Menurutnya, tingkat bunga kredit bank perlu segera turun karena pemerintah telah meluncurkan paket stimulus ekonomi. Kemudian, di sisi moneter, BI sudah menurunkan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR). Selain itu, bank sentral juga telah melonggarkan batas cadangan kas bank di BI atau yang dikenal dengan istilah Giro Wajib Minimum (GWM).

Pun OJK telah memberi pelonggaran tingkat kolektabilitas bank atas kualitas dari kredit yang mereka salurkan ke debitur. “Harapannya transmisi penurunan suku bunga BI bisa dirasakan oleh masyarakat (melalui bank),” ujar Airlangga.(din/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images