iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Faisal R Syam / FAJAR INDONESIA NETWORK.)

JAKARTA – Kementerian PUPR melalui Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat, realisasi penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) kuartal I mencapai Rp1,052 triliun untuk 10.436 unit rumah.

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan, bahwa pihaknya telah menetapkan target penyaluran bantuan pembiayaan perumahan FLPP sebesar Rp11 triliun yang terdiri dari Rp9 triliun DIPA 2020 dan Rp2 triliun dari pengembalian pokok.

“PPDPP memproyeksikan anggaran Rp11 triliun tersebut dapat didistribusikan dengan baik kepada seluruh bank pelaksana penyalur FLPP hingga akhir 2020,” kata Arief, Sabtu (28/3)

Menurut Arief, di tengah kebijakan social distancing untuk meredam penyebaran virus korona (covid-19), progres penyaluran itu menunjukkan bahwa proses bisnis penyaluran FLPP tetap berjalan.

Pada kuartal I-2020, ada lima bank pelaksana yang melakukan penyaluran tertinggi sejak Januari hingga 24 Maret 2020. BTN menyalurkan 4.420 unit rumah, serta BNI menyalurkan 1.925 unit rumah.

“Kemudian Bank Jabar Banten/BJB telah menyalurkan 961 unit rumah, Bank Artha Graha 390 unit rumah, dan BPD Jatim Syariah 350 unit rumah,” terangnya.

Selanjutnya, kata Arief, ada tiga bank pelaksana yang mencatatkan penyaluran produktif dengan capaian lebih dari 60 persen, yaitu BRI Agro 66,50 persen, Bank Jateng 60 persen, dan Bank Kalsel Syariah 64,72 persen.

Dalam menyalurkan FLPP, PPDPP bekerja sama dengan 37 bank pelaksana, yakni 10 bank nasional dan 27 BPD, baik konvensional maupun syariah.

“Alokasi penetapan kuota yang ditetapkan kepada tiap bank pelaksana dilakukan secara merata sesuai dengan kapasitas dan proporsi kebutuhan, berdasarkan data yang disajikan pada aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep),” jelasnya.

Sementara itu, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mencatat realisasi penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp2,909 triliun. SMF bersama BLU PPDPP telah menyaluran kepada 88.911 melalui 12 bank penyalur KPR FLPP.

Direktur utama SMF Ananta Wiyogo, hal tersebut memberikan dampak positif yakni semakin banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memperoleh fasilitas KPR FLPP.

“Di samping itu juga adanya penyerapan tenaga kerja dari pembangunan rumah yang berujung pada terciptanya multiplier effect,” katanya.

Secara kumulatif total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari 2005 sampai dengan 31 Desember 2019 mencapai Rp62,05 triliun. Pencapaian tersebut berdasarkan penambahan pada data laporan keuangan audited periode 31 Desember 2019.

Total aliran dana yang disalurkan selama periode tersebut yaitu dalam bentuk kegiatan sekuritisasi sebesar Rp2 triliun, penyaluran pinjaman sebesar Rp12,45 triliun, dan pembelian KPR sebesar Rp116 miliar.

“Dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 975.837 ribu debitur KPR, termasuk KPR FLPP. Terbagi atas 84,25 persen di wilayah barat, 15,07 persen di wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,68 persen wilayah timur,” pungkasnya. (der/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images