iklan Ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan langsung mendapat penanganan medis usai mendarat di Bandara Udara Hang Nadim Batam.
Ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan langsung mendapat penanganan medis usai mendarat di Bandara Udara Hang Nadim Batam. (Ist)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha menyetujui kepulangan pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri.

Namun kepulangan WNI dari luar negeri harus dilakukan secara mandiri dengan tiga kluster besar penanganan WNI di luar negeri, yakni pertama, keberadaan dan kepulangan WNI di Malaysia.

Kedua, kembalinya anak buah kapal (ABK) WNI dari seluruh dunia. Ketiga, jamaah tabligh kita di India.

“Saat ini ada sekitar 62 kelompok jamaah tabligh asal Indonesia yang terjebak di India, mereka perlu didata dan diinformasikan keberadannya kepada keluarganya di Indonesia,” kata Syaifullah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/4).

Menurut Syaifullah, pihaknya meminta agar semua Kedutaan Besar RI (KBRI) maupun Konsulat Jenderal RI (KJRI) di semua negara bisa menampung WNI yang terjebak akibat lockdown di tempat negara mereka masing- masing.

“Ada juga WNI yang sedang melakukan perjalanan di luar negeri. Ketika lockdown, mereka tidak bisa pulang. KBRI dan KJRI menampung warga Indonesia yang sedang melakukan perjalanan itu, di samping pelajar dan mahasiswa,” ungkapnya.

Tak hanya itu, KBRI dan KJRI juga harus melindungi WNI dari potensi rasisme di Eropa dan Amerika, di mana telah muncul fenomena rasisme terhadap orang-orang yang berwajah Asia. Termasuk harus memenuhi kebutuhan WNI di setiap negara.

“Kemenlu sudah menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar untuk bisa dipergunakan memenuhi kebutuhan WNI di luar negeri yang mengalami persedian makanan terbatas,” ungkapnya.

(fir/pojoksatu)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images