JAMBIUPDATE.CO- Menjaga jarak fisik dan tidak boleh berjabat tangan menjadi cara yang baik dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 semakin luas.
Adanya wabah ini juga menjadikan kebiasaan manusia yang sering dilakukan menjadi tidak boleh untuk dilakukan lagi.
Yang paling terasa yakni memang saling berjabat tangan dengan orang-orang yang kita kenal. Bahkan seorang pakar penyakit menular dari Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci akhirnya angkat bicara.
Dirinya mengatakan untuk masyarakat mengakhiri tradisi berjabat tangan, meskipun nanti pandemi telah berakhir.
Seperti dilansir dari laman ABC News, mengakhiri kebiasaan jabat tangan tidak hanya mencegah penularan Covid-19. Tak bersalaman juga bisa memangkas risiko tertular virus influenza secara drastis.
“Jujur, di masa yang akan datang rasanya kita harus berhenti berjabat tangan lagi. Lupakan saja jabat tangan, kita harus menghentikan kebiasaan itu,” kata Fauci.
“Di dunia yang sempurna, ketika Anda berhadapan dengan potensi cobaan mengerikan yang kita alami sekarang, tangan adalah media penyebar infeksi paling potensial. Maka saya berharap hal itu (berhenti berjabat tangan) bisa dapat dicapai,” tambahnya.
“Jika semua mulai beraktivitas secara normal. Ada satu kebiasaan yang saya tidak akan lakukan lagi, yaitu berjabat tangan. Dan semua orang juga bisa mengganti jabat tangan dengan salam lain,” tutupnya.
Sontak saja gagasan tersebut langsung didengar oleh presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
“Fauci mengatakan kepada saya tentang konsep untuk tidak berjabat tangan. Dia mengatakan bahwa flu akan berkurang jika kita tidak melakukan itu, jika kita tidak berjabat tangan,” kata Trump.
Adanya virus corona ini memang banyak sekali membawa perubahan bagi seluruh aktivitas manusia di dunia. Bukan hanya aktivitas, kebiasaan seperti berjabat tangan juga nampaknya akan hilang.
(ayu/tipstren)
Sumber: https://tipstren.pojoksatu.id