JAMBIUPDATE.CO, NEWCASTLE – Media di Inggris ramai memberitakan akuisisi Newcastle United dari Mike Ashley ke putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Kesepakatan harga The Magpies dikabarkan turun dari banderol sebelumnya karena pengaruh pandemi Virus Corona.
Menurut laporan Sky Sports, Ashley sudah sepakat melepas klub yang dipimpinnya sejak 13 tahun lalu itu ke konsorsium yang didukung Arab Saudi.
Proses akuisisi sisa merampungkan administrasi. Kecuali ada perubahan sikap di menit-menit terakhir, kepemilikan Newcastle segera berpindah tangan.
Perjanjian takeover (akuisisi) di Companies House pekan lalu memberikan bukti nyata bahwa negosiasi lanjutan sedang berlangsung.
Operator Premier League inggris juga telah diberitahu tentang kemungkinan kesepakatan dan dipahami telah memulai proses melaksanakan cek di bawah uji pemilik dan direkturnya.
The Guardian mengungkapkan bahwa konsorsium itu digawangi oleh pemodal kelahiran Yorkshire Amanda Staveley, yang telah didukung oleh Reuben Brothers yang bermarkas di Inggris dan Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF).
Yang terakhir adalah pemodal terkaya di dunia dan rencana awal melibatkan PIF dengan kepemilikan 80 persen saham di klub, Reuben Brothers 10 persen dan sisanya PCP Capital.
Sky Sports menambahkan bahwa harga yang diminta telah turun menjadi sekitar 300 juta pound (Rp5,1 triliun) dari sebelumnya 340 juta (Rp5,8 triliun). Artinya ada penurunan harga sekitar Rp700 miliar dari penawaran pertama.
Ashley diyakini bersedia menurunkan penilaiannya karena dampak pandemi COVID-19 yang telah menghentikan sebagian besar liga sepak bola di seluruh dunia.
Setelah jadi milik Mohammed bin Salman dan kolega, Newcastle diyakini akan dibangun menjadi salah satu klub penantang serius dalam perburuan gelar Premier League tahun-tahun mendatang.
Sejumlah emain bintang bakal pindah ke St James Park. Salah satunya yang langsung mencuat rumornya adalah bomber Tottenham Hotspur, Harry Kane.
(fat/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id
