iklan Sejumlah penumpang duduk di bangku yang telah diberi stiker panduan jarak antar penumpang dalam rangkaian gerbong kereta Moda Raya Terpadu (MRT), Jakarta, Senin (13/4/2020).
Sejumlah penumpang duduk di bangku yang telah diberi stiker panduan jarak antar penumpang dalam rangkaian gerbong kereta Moda Raya Terpadu (MRT), Jakarta, Senin (13/4/2020). (Iwan tri wahyudi/ FAJAR INDONESIA NETWORK)

Hamim juga menyampaikan ada juga kesadaran tentang masa depan yang disitu itu dihubungkan dengan takwa kepada Allah, sehingga umat islam disarankan untuk memiliki kesadaran tentang masa depan. Artinya, umat islam yang berpuasa harus memiliki kesadaran bahwa masa depan itu harus lebih baik dibandingkan dengan masa sekarang.

“Mestinya para pelaku kekerasan atau provokasi yang mengatasnamakan agama itu harus sadar, kekesaran malah mengakibatkan yang namanya Islamophobia orang sinis pada islam. Padahal kalau dia taqwa, pasti memiliki kesadaran tentang masa depan sehingga kalau berdakwah dia pasti melakukannya secara damai dan tidak akan melakukan provokasi, apalagi di tengah pandemi Corona,” ungkapnya.

Begitu juga dalam konteks pengendalian diri dalam bermedia sosial di bulan puasa Hamim menyampaikan bahwa kita harus mengikuti golden rule.

“Perlakukanlah orang lain sebagamaina kamu ingin diperlakukan oleh orang lain. Sehingga kalau orang memiliki kesadaran, dia pasti menyadari kalau dia pasti juga tidak ingin menjadi korban ujaran kebencian sehingga dia tidak akan melakukan ujaran kebencian,” ungkapnya

Hamim mencontohkan tentang provokasi di media sosial yang bisa menyebabkan kerusuhan sehingga banyak orang yang meninggal.

“Kalau misal ada orang yang tersangkut kasus di pengadilan, lalu dia difitnah sehingga bisa saja keluarganya dibunuh atau rumahnya dibakar. itu kan berarti fitnah itu lebih kejam, jadi kalau dia orang Islam maka sadarlah,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa dalam menanggulangi wabah saat ini harus bergotong royong untuk bersama-sama menanggulangi COVID-19 ini.

“Di Indonesia sudah mulai lumayan tinggi kesadarannya. Ada banyak masjid-masjid mengorganisir jamaahnya memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak wabah COVID-19 ini. Jadi tidak cukup hanya pemerintah saja, masyarakat juga harus terlibat,” tandas Hamim Ilyas.(fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images