iklan  Masjid Tajug Gede Cilodong Purwakarta.
Masjid Tajug Gede Cilodong Purwakarta. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Purwakarta kini memiliki ikon baru, Masjid Tajug Gede Cilodong, bangunan megah dengan desain arsitektur unik dan khas perpaduan tradisi lokal dan keislaman.

Masjid yang dibangun pada 2017 lalu oleh mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, di atas tanah seluas 10 hektar.

Bukan hanya sebagai tempat ibadah, Masjid yang dibangun bernuansakan alam itu juga memiliki filosofi khas dengan angka sembilan.

Seperti dilaporkan channel Bang HS TV lewat penelusurannya di Masjid Tajug Gede Cilodong, fakta unik Masjid itupun diungkap.

Dinding Bambu

Di Masjid ini tidak ada sama sekali jendela-jendelannya yang dipasangi kaca, semuanya diambil dari kayu jati pilihan dari Cirebon.

“(Jendela) Semuanya kayu, kita lihat dengan ventilasi cukup baik, sirkulasi udaranya,” ujar Hazairin Sitepu, host Bang HS TV.

Merah Putih

Sejumlah corak dipasangi dengan warna Merah Putih melambangkan nasionalisme bangsa Indonesia. Seperti halnya pilar dan warna karpet pun pembatas shafnya dicoraki dengan warna merah putih yang membelah menjadi dua bagian kanan dan kiri.

“Di sini serba merah putih, warna karpet ini pembatas shafnya merah dan putih, ada 21 shaf,” jelasnya.

Fakta Unik Filosofi 9

Pada hari Jumat petugas azan atau muazin akan ada sembilan orang yang bertugas sebagai muazin untuk salat Jumat.

Bukan hanya itu, di masjid itu juga ada beduk yang jumlahnya sembilan. Filosofi yang diambil adalah berasal dari Sembilang Wali atau Walisongo.

“Jadi ada sembilan orang menabuh beduk pada saat yang sama pada salat Jumat,” ujar Bang HS.

“Walisongo sangat menginspirasi pembangunan masjid ini,” katanya lagi.

Taman Masjid Alami dan Asri

Ada nuansa berbeda ketika berkunjung ke area luar Masjid Tajug Gede Cilodong Purwakarta. Di dalamnya dihiasi payung-payung warna-warni dengan berbagai corak.

Bukan hanya itu, ada juga nuansan alami dengan tanaman beraneka ragam termasuk adanya ladang sawah di mana padi ditanam.

Di sana juga ada lorong bercorak bambu dengan kekhasan lokalnya.

“Ini ide yang cemerlang membuat Masjid sebagai kawasan wisata yang diintegrasikan dengan potensi alam,” tuturnya.

Olehkarenanya banyak juga pengunjung yang datang tidak hanya untuk melaksanakan salat, tapi juga menikmati keindahan alam di dalamnya.

Ketua DKM Masjid Tajug Gede Cilodong sendiri adalah Dedi Mulyadi di mana ide-ide besarnya itu lahir.

Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan gerbang Tol Cikopo.

Bagaimana suasana lengkapnya, simak video Bang HS TV berikut ini.

 

(sta/pojoksatu)


Sumber: https://ramadhan.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images