JAMBIUPDATE.CO, GARUT KOTA – Satu hari menjelang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 14 kecamatan, pusat kota Garut dipadati warga. Mereka berbelanja pakaian dan makanan untuk kebutuhan Lebaran.
“Mumpung belum PSBB saya belanja dulu. Katanya kalau PSBB semua toko ditutup, jadi belanja dari sekarang. Takut nanti tidak bisa belanja,” ujar Yanti Yulianti (30) warga Karangpawitan kepada wartawan Selasa (5/5). Dirinya datang ke perkotaan untuk membeli pakaian, peralatan rumah tangga dan berbagai makanan.
Meski pusat kota dipadati warga, ia tak khawatir soal virus corona. “Kan pakai masker. Terus pulang ke rumah nanti langsung cuci tangan,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Faris (28). Warga Banyuresmi itu datang ke kawasan Pengkolan untuk membeli baju untuk anak dan istrinya. “Nggak nyangka pas ke sini ramai. Takut sih ada, tapi sudah nanggung jadi belanja saja,” ucap nya.
Meski merasa khawatir, Faris nekat berbelanja pada hari ini. Ia takut selama PSBB tak bisa berbelanja pakaian. Apalagi kedua anaknya pasti bakal meminta pakaian baru untuk Idul Fitri.
Berdasarkan pantauan Rakyat Garut, pertokoan yang dipenuhi masyarakat berada di ruas Jalan Ahmad Yani, Ciledug, Cikuray hingga Siliwangi. Ratusan kendaran terlihat memadati tempat parkir di wilayah tersebut.
Bupati Garut H Rudy Gunawan menyayangkan kondisi masyarakat yang tidak mematuhi imbauan pemerintah terkait social dan psycal distancing untuk menekan pandemi Covid-19. “Kami sangat menyesalkan sekali kondisi ini. Seharusnya masyarakat tidak seperti ini (berkerumun). Tapi gimana lagi, kami tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya.
Seharusnya, kata dia, masyarakat jangan panik, karena pusat perbelanjaan masih tetap bisa buka meski diberlakukan PSBB. “Kalau mau baju Lebaran nanti, karena toko masih bisa buka, meski sedikit dibatasi,” paparnya. (yna)
Sumber: www.fin.co.id