iklan Kabid Kedaruratan, Indra, S. Gunawan.
Kabid Kedaruratan, Indra, S. Gunawan. (Maulana / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Masuknya musim penghujan saat ini, membuat sejumlah wilayah dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) berpotensi terjadinya banjir, karena air sungai yang menguap.

Namun, dari data yang didapat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjabtim, bahwa berdasarkan alat ukur ketinggian air sungai di Kecamatan Berbak, saat ini kondisi air hanya 5,13 meter. Yang berarti statusnya hanya siaga II atau masih dikatakan normal.

"Saat ini hanya di Kelurahan Simpang saja yang baru terendam. Itu pun hanya jalan setapak, dengan tinggi air cuma 5 Cm. Kalau air yang masuk ke rumah belum ada," kata Kepala BPBD Tanjabtim, Jakfar melalui Kabid Kedaruratan, Indra, S. Gunawan, Jumat (8/5) kemarin.

Dijelaskannya, dengan kondisi tersebut, pihaknya bersama anggota akan terus melakukan patroli rutin dan memantau kondisi ketinggian air. Ketika nanti ketinggian air meningkat sampai ke pemukiman penduduk, pihaknya akan mendata dan diberi bantuan sesuai dengan ketersedian logistik yang ada di gudang.

"Kalau Siaga II ini kita hanya patroli rutin dan memantau saja, karena memang belum mengganggu dan masuk ke dalam rumah penduduk," jelasnya.

Berdasarkan surat dari BMKG per tanggal 5 Mei 2020 kemarin, bahwa musim penghujan saat ini merupakan transisi atau peralihan musim hujan ke musim kemarau pada minggu ketiga bulan Mei.

"Begitu memasuki minggu ketiga bulan Mei, kita sudah memasuki musim kemarau, berarti kita siaga karhutla. Seperti itu surat dari BMKG," terangnya.

"Intinya, kondisi penghujan saat ini tidak berlangsung lama, hanya masa transisi saja. Sehingga potensi terjadinya banjir kecil," sambungnya.

Menurutnya, ada Tiga kecamatan dalam Kabupaten Tanjabtim yang rawan banjir, yakni Kecamatan Berbak, Mendahara Ilir dan Nipah Panjang. Untuk Kecamatan Mendahara Ilir dan Nipah Panjang, kondisi juga normal.(lan)


Berita Terkait