iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) akan membuka pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 2 Juni 2020.

Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo mengatakan, bahwa teknis pelaksanaan UTBK-SBMPTN tahun ini mengalami sejumlah perubahan karena digelar di tengah pandemi virus corona (covid-19).

Di mana, pendaftaran UTBK dan SBMPTN dilakukan secara bersamaan. Peserta UTBK langsung diminta memilih program studi beserta perguruan tinggi yang dituju ketika melakukan pendaftaran.

“Tahun ini terpaksa kita gabung, yang berkonsekuensi pada yang mendaftar. Jadi pengumumannya tahun ini langsung, lolos di prodi mana dan perguruan tinggi mana,” kata Budi dikutip dari Live YouTube, Kamis (28/5).

Budi juga memastikan, bahwa nilai UTBK tetap akan diberikan kepada peserta. Sebab, nilai UTBK sangat memungkinkan untuk digunakan kembali di jalur Mandiri jika peserta tidak lolos SBMPTN.

“Kita usahakan akan memberikan nilai UTBK bersamaan pengumuman SBMPTN. Karena ada beberapa perguruan tinggi kita lihat melakukan penerimaan mahasiswa baru mandiri yang menggunakan nilai UTBK,” jelasnya.

Budi menambahkan, bahwa perubahan selanjutnya terletak dari materi tes yang disederhanakan. Artinya, Tes Potensi Skolastik (TPS) menjadi satu-satunya tantangan peserta UTBK-SBMPTN.

“Yang diujikan hanya TPS saja untuk mengukur kemampuan kognitif peserta yang mencakup pengetahuan umum, penguasaan Matematika hingga kemampuan penalaran,” terangnya.

Budi menuturkan, dalam TPS itu menggunakan pembobotan tertentu bagi peserta. Tujuannya, untuk menentukan apakah peserta mampu masuk di program studi yang mereka pilih pada perguruan tinggi. Kemudian, setiap peserta hanya diizinkan melakukan maksimal satu kali tes.

“Mohon maaf ini karena kondisi dan waktu kita terbatas. Jadi hanya diizinkan ikut satu kali saja tes itu,” ujarnya.

Namun di sisi lain, Budi juga mengaku siap membuka kemungkinan pelaksanaan UTBK dan SBMPTN jika mengalami penindaan kembali. Hal tersebut akan mengikuti perkembangan arah kebijakan nasional di tengah pandemi virus corona.

“Kami tetap akan mengikuti perkembangan kebijakan nasional, sesuai arahan Kemendikbud, Majelis Rektor dan Gugus Tugas Covid-19,” katanya.

Budi memastikan, jika sampai terjadi penundaan, hanya akan berlaku untuk pelaksanaan hingga pengumuman UTBK-SBMPTN. Proses pendaftaran UTBK-SBMPTN akan tetap berlangsung pada 2-20 Juni 2020.

“Hanya tanggal pelaksanaannya kita geser. Misal dua minggu lagi aman, kita putuskan diselenggarakan dua minggu lagi,” ujarnya.

Yang terpenting, kata Budi, 74 pusat UTBK-SBMPTN saat ini sudah mempersiapkan pelaksanaan ujian, sesuai protokol kesehatan pada masa pandemi. Budi mengaku pihaknya telah mensosialisasikan tata cara pelaksanaan UTBK-SBMPTN di tengah pandemi.

“Mulai dari cek temperatur peserta, peserta wajib pakai masker, disediakan juga disinfektan. Mengatur jarak komputer, antre sebelum masuk kelas, skemanya sudah ada,” tuturnya.

Budi juga meyakini masih ada lokasi yang mampu melaksanakan UTBK-SBMPTN yang jatuh pada 5-12 Juli 2020 itu. Jikapun ditunda, setidaknya pihak LTMPT telah memegang data prodi dan perguruan tinggi peserta.

“Misal dari 74, ada empat zona merah yang betul-betul tidak boleh. Tapi sisanya mengizinkan, berarti 70 lokasi kita lakukan dulu, sisanya nanti,” Jelasnya.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih menambahkan, untuk bisa mengikuti pendaftaran UTBK-SBMPTN harus melakukan pembayaran pendaftaran terlebih dahulu sebesar Rp150 ribu.

Namun, peserta pemilik nomor pendaftaran KIP Kuliah tidak dikenakan biaya pendaftaran untuk mengikuti UTBK. Peserta yang bebas biaya mendaftar dengan KIP-K telah ditentukan oleh Kemendikbud.


Berita Terkait



add images