iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK.)

JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR – Surat bebas Covid-19 menjadi salah satu syarat melakukan perjalanan. Terutama via pesawat terbang. Namun rawan dimanfaatkan jadi celah bisnis.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, dr Siswanto Wahab mengatakan, sesuai surat edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ada tambahan syarat untuk bisa terbang. Selain tiket, juga salah satunya mesti ada surat bebas Covid-19.

Namun, belakangan ini banyak bersoal. “Ada temuan, surat bebas Covid-19 dikeluarkan oleh apoteker. Ini jelas menyalahi. Apoteker tidak punya kewenangan mengeluarkan surat seperti itu, termasuk surat keterangan sehat,” ungkapnya kepada FAJAR, Rabu, 3 Juni.

Kata Siswanto, kasus ini sudah ditangani Dinas Kesehatan Makassar. Dia berharap tak ada lagi temuan seperti ini muncul.

Surat bebas Covid-19 jangan dijadikan celah bisnis untuk mendapatkan keuntungan. Apoteker, kata Siswanto, tidak ada kemampuan mendiagnosis.

“Nah, ini pelanggaran sebenarnya. Apalagi kalau warga sudah bayar, kasihan itu, karena sekali lagi apoteker tidak punya kemampuan dan kewenangan. Katanya sih, Diskes Makassar sudah tangani kasus ini,” terangnya.

Sebelumnya, IDI Makassar menemukan adanya surat keterangan bebas Covid-19 yang dikeluarkan salah satu apotek. Apotek ini beralamat di Jl Rappokalling, Makassar.

IDI Makassar juga menyebut ada kesalahan karena keterangan untuk hasil uji rapid test itu mestinya nonreaktif atau reaktif. Bukan menentukan positif atau negatif Covid-19.

Salah satu pengusaha travel, Zulkarnain berharap Pemkot Makassar bisa memfasilitasi atau membuat regulasi jelas mengenai rumah sakit yang ditunjuk untuk bisa menerbitkan surat bebas Covid-19.

Dengan begitu, ada kejelasan bagi masyarakat yang membutuhkan surat tersebut. Apalagi, biayanya cukup besar, mulai dari Rp300 ribu hingga jutaan rupiah sekali tes.

“Kalau perlu ada subsidi biaya tes Covid-19 kalau memang sulit gratis. Saya kira semua terdampak Covid-19, sehingga kita saat ini berhitung betul bila ada pengeluaran. Tentu lebih bagus lagi bila gratis,” tukasnya. (fik)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait