iklan Destinasi wisata Gunung Kerinci.
Destinasi wisata Gunung Kerinci. (Gusnadi / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, menjadi tujuan utama wisatawan yang datang berkunjung ke Provisi Jambi.

Destinasi wisata yang sangat populer adalah Bukit Khayangan, Gunung Kerinci dan Danau Gunung tujuh yang setiap tahunnya menerima kunjungan mencapai Ribuan wisatawan.

Namun terhitung dari Feberuari 2020 kemarin kunjungan wisatawan menurun secara drastis, karena penyebaran COVID 19 ke berbagai daerah. Puncaknya terjadi penutupan destinasi wisata, pada tanggal 17 Maret hingga saat ini.

Rangga, Pemandu di Kerinci Expedition, mengakui bahwa ada banyak sekali pemandu wisata yang kehilangan pekerjaanya di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

Tercatat dari hasil survey APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia) kepada anggotanya di Jambi, jumlah trip wisata yang batal 135 trip wisata dengan jumlah wisatawa 368 wisatawan dari Nusantara dan 261 wisatawan dari mancanegara.

"Dengan jumlah omzet wisata gunung yang hilang karena dampak COVID 19 adalah Rp 3.990.000.000. (3 Milyar), dengan jumlah tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan 114 orang," beber Rangga.

Tentu data ini sambung Rangga, berdasarkan hasil survey dan ada puluhan pemandu lainya yang belum tersurvey. Hingga hari ini, dampak COVID 19 semakin terasa dikalangan pemandu wisata di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Namun belum ada juga perhatian khusus dari Pemerintah Daerah dan Provinsi, terkait pekerja wisata yang terdampak.

"Saya sangat berharap Pemerintah Dearah juga memperhatikan kami yang kehilangan pekerjaan sebagai pemandu wisata dan juga kepada Taman Nasional Kerinci Seblat yang selama ini kami selalu berkegiatan membawa wisatawan, yang sebagian besar berada di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat. Berharap adanya bantuan dan perhatian untuk kami ataupun kegiatan-kegiatan pemberdayaan untuk kami, kegiatan semacam revitalisasi destinasi wisata," harapnya.

Dengan adanya agenda New Normal, dari sudut pandagannya sebagai pemandu, ini juga belum efektif membantu mereka karena wisatawan juga belum berani untuk datang selama didaerah lain yang dilewati masih zona merah.

"Namun terlepas ada atau tidak adanya perhatian dan bantuan nantinya selama Covid 19 ini, kami tetap berkomitmen mempromosikan destinasi wisata yang ada di Provinsi Jambi ini. Pada saat New Normal dan Pemulihan setelah Pandemi ini, kami akan dukung penuh dan berbuat yang terbaik yang kami bisa lakukan," tegasnya.(adi)


Berita Terkait



add images