iklan Jokowi didampingi keluarga. Yakni, sang istri Iriana, Gibran Rakabuming, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution yang menggendong Sedah Mirah.
Jokowi didampingi keluarga. Yakni, sang istri Iriana, Gibran Rakabuming, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution yang menggendong Sedah Mirah. (Raka Denny/Jawa Pos)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Pilkada serentak 2020, bakal digelar pada 9 Desember. Sejumlah parpol sudah memberikan rekomendasinya pada para pasasalngan calon yang diusungnya.

Namun, diperkirakan dua bakal calon kepala daerah dari PDIP yakni Ari Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang maju di pilwali kota Solo dan putra sekretaris kabinet (Seskab) Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramana yang maju di pilkada Kediri, bakal melawan kotak kosong.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sebenarnya ini menunjukan bahwa basis legitimasi yang dimiliki keduanya kuat. Dan kotak kosong juga bagian dari demokrasi yang sehat.

“Mahkamah Konstitusi telah mengatur, ketika ada kecenderungan orang menjadi calon tunggal karena basis legitimasinya cukup kuat, maka tetap masyarakat diberikan opsi kotak kosong. Jadi itu juga sebuah proses demokrasi yang sehat,” ujar Hasto dalam diskusi yang diselenggarakan PDIP, Jumat (24/7).

 

Menurut Hasto, salah satu bukti legitimasi keduanya kuat adalah dukungan yang solid dari partai politik lain. Ketika Gibran maupun Dhito mendapatkan dukungan yang besar dari partai politik yang lain. Sehingga itu artinya kepemimpinannya menyatukan.

“Artinya kepemimpinannya diterima. Sehingga partai yang lain memberikan dukungan,” katanya.

Hasto juga menuturkan, banyaknya dukungan dari rakyat ini menjadi sebuah tangan baru bagi Gibran, Dhito, dan juga kepala daerah PDIP lainnya. Sehingga semuanya bisa bekerja keras untuk bisa menjadi pemimpin di wilayahnya.

“Justru kami yakin dukungan ini akan membuat Mas Gibran dan Mas Dhito semakin bekerja keras. Artinya menjadi motivasi,” ungkapnya.

Sementara terpisah, ‎calon bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana‎ mengaku akan mematahkan stigma masyarakat mengenai kaum muda tidak bisa apa-apa untuk maju kepala daerah.

“Memang stigma masyarakat terhadap anak muda maju menjadi kepala daerah pasti ini ada yang bilang bisanya apa. Nah stigma inilah yang ingin saya patahkan,” ungkap Dhito.

Dhito juga memaparkan programnya yang sedang ia lakukan bernama DITO, yakni kepanjangan dari Desa Inovasi Tani Organik. Program itu untuk menghasilkan pupuk organik yang nantinya diberikan ke para petani.

“Jadi membangun bagaimana caranya membuat pupuk organik yang nanti memberikan hasil panen yang maksimal,” tuturnya.

Sekadar diketahui, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka maju untuk Pilwakot Solo berpasangan dengan Teguh Prakosa.

Sementara putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yakni Hanindhito Himawan Pramana maju di pemilihan bupati (Pilbub) Kediri. Dia berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa.‎ (jpc)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images