iklan ILUSTRASI PPP
ILUSTRASI PPP (Net)

JAMBIUPDATE.CO, MAMUJU- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulbar mengambil sikap tegas atas aksi membelotnya kader DPC PPP Mamuju. Waktu dekat DPW akan menerbitkan surat pemecatan untuk Ketua DPC Mamuju, Irfan Topporang dan sekretarisnya, Abdul Wahid.

Sekretaris DPW PPP Sulbar, Jainuddin mengatakan, pihaknya sudah mendapat restu dari DPP PPP untuk melakukan pemecatan. Akan ditandatangani langsung oleh Ketua DPW PPP Sulbar, Fahmi Massiara.

“Satu dua hari ke depan keluar surat pemecatan untuk ketua DPC dan sekretarisnya. Segera saya ajukan ke pak Fahmi untuk ditandatangani,” kata Jainuddin kepada FAJAR, Jumat, 14 Juli.

Jainuddi menjelaskan alasan pemecatan itu karena keduanya tidak patuh perintah DPP. Mereka lebih memilih mendukung pasangan Sutina Suhardi-Ado Mas’ud.

Padahal DPP PPP telah merekomendasikan petahana Habsi Wahid-Irwan SP Pababari. “Banyak sekali kesalahannya. Salah satunya, keduanya tidak patuh terhadap perintah DPP,” jelasnya.

Soal ancaman pemecatannya, Irfan Topporang tak bergeming. Sejak awal dirinya sudah siap dengan segala konsekuensi keputusannya.

“Ya, saya jawab dengan santai saja bahwa dipecat dari jabatan ini lebih berharga daripada kami bersama-sama dengan para pengurus partai yang kerjanya tidak menghargai orang,” katanya.

Dia menilai DPW menganggap PPP adalah milik pribadi sehingga seenaknya melanggar aturan dan mekanisme partai.

“Inikan tidak benar. Lagian juga ketua DPW PPP (Fahmi) tidak konsisten dengan ucapannya yang sudah memberi kami kewenangan untuk mengatur tentang usungan calon bupati di Mamuju. Lalu dikemudian hari berbalik mendukung petahana,” jelasnya.

Irfan mengaku hanya menyodorkan satu nama ke DPP usai panjaringan. Yakni Sutina Suhardi. Nama Sutina didorong dengan pertimbangan matang. Seluruh PAC juga menyetujuinya.

“Jelas tidak sesuai mekanisme, karena kami saat penjaringan hanya menerima satu pendaftar yakni Sutina saat itu,” kata Irfan.

Sekretaris DPW Nasdem Sulbar, Muhammad Jayadi membantah pernyataan Ketua DPC PPP Mamuju, Irfan Topporang itu. Dia mengaku, yang mendaftarkan Habsi-Irwan di PPP beberapa bulan lalu. Justru Irfan bersama sekretarisnya yang menerima berkas pendaftarannya itu. “Itu artinya Irfan inkonsisten,” bebernya. (rul/ham/fajar)


Sumber: WWW.FAJAR.CO.ID

Berita Terkait



add images