iklan Ilustrasi
Ilustrasi (FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK.)

JAMBIUPDATE.CO, SENGKANG – Proses belajar mengajar sistem daring mulai dikeluhkan. Orangtua siswa kewalahan memenuhi kebutuhan kuota internet.

Warga Kecamatan Belawa, Eka Wardani, mengaku, sejak sistem belajar daring diterapkan pada pertengahan Juli lalu hingga sekarang, biaya pengeluaran dari ibu empat anak ini pun bertambah. Sementara penghasilannya dari usaha percetakan terdampak pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

“Biar dibuka toko tidak ada juga orang masuk. Apalagi waktu puncaknya pandemi sejak Februari lalu,” keluhnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesi Network Grup), Selasa, 29 September.

Dia pun kewalahan memenuhi pengeluarannya. Setelah bertambahnya kebutuhan kouta internet kedua anaknya yang kini duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Merujuk dari itu, ia berharap Pemkab Wajo bisa meringankan beban para orangtua siswa.

Setidaknya menyalurkan subsidi bantuan kuota internet bagi pelajar, seperti yang ada di kabupaten lain. “Sudah dua dua bulan lebih belajar jarak jauh, namun tidak ada bantuan kuota internet,” tuturnya.

Sementara, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Wajo, Yahya mengaku, jika Disdikbud Wajo telah instruksikan kepada seluruh kepala sekolah dilingkup Disdikbud Wajo, untuk menyalurkan bantuan kuota bagi siswa dan juga guru.

“Ada itu bantuan. Sumbernya dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kami sudah ke kepsek agar mendukung pembelajaran jarak jauh secara daring,” jelasnya.

Sayangnya, hingga saat ini kebijakan tersebut belum sepenuhnya diindahkan oleh kasek. Masih banyak orangtua siswa belum tersentuh bantuan itu.

Kepala Disdikbud Wajo, Faisal, kaget mendengar permasalahan itu. Padahal di tengah pandemi, dana BOS kini diperuntukkan dalam mendukung proses belajar daring.

“Nanti kami telusuri. Karena sudah lama kita sampai pemanfaatan dana BOS kali ini,” tegasnya.

Tak hanya itu, kata Faisal. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menyalurkan subsidi kouta gratis.

Itu guna memenuhi kebutuhan dari September sampai Desember mendatang. “Kalau dari pusat baru tahap satu.

Akhir September ini kemungkinan cair, 10 gigabyte per orang,” tutupnya. (man/dir)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images