iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN – Perjuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun untuk memperjuangkan nasib anak rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) terus membuahkan hasil. Hal itu, dibuktikan dengan banyaknya warga SAD yang berhasil mendapatkan pekerjaan yang layak dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Helmi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sarolangun, saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa mayoritas anak SAD bersekolah di SDN 191, Desa Pematang Kabau, dimana siswanya mayoritas merupakan anak SAD yang mencapai 60 persen dari total jumlah siswa keseluruhan. Dan lembaga pendidikan SAD ini menjadi salah satu perhatian dalam memberikan pengetahuan bagi anak-anak SAD sebagai mana anak-anak sekolah pada umumnya.

Meski di tengah pandemi Covid19, kata Helmi, pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut tetap dilaksanakan, karena memang pihaknya sudah memberlakukan pembelajaran tatap muka,sebab Kabupaten Sarolangun masuk dalam wilayah zona kuning.

“Saat kita evaluasi di masa pandemi ini, mereka tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka, karena kita berada di zona kuning,"ujarnya.

Dikatakannya, para tenaga pendidik yang ada di sekolah SAD memiliki ciri khas, sehingga memang harus diberikan perhatian lebih, karena tugas yang berat dibandingkan mendidik anak-anak sekolah pada umumnya.

“Insentif untuk tenaga pendidik bagi SAD ini khusus, lebih tinggi dari tenaga honor biasa, lebih dua kali lipat, dan tugasnya pun lebih berat dari tenaga honor biasa. Di lembaga paud, mereka memandikan anak SAD, mengajar dan rutin memberikan makanan tambahan,”terangnya.

Saat ini lanjut Helmi, di Kabupaten Sarolangun, ada tenaga pendidik yang memang berasal dari kalangan Suku Anak Dalam (SAD). Yakni berada di Dusun Sungai Kudis, Kecamatan Limun. Guru dari kalangan SAD ini, merupakan tamatan SMA Sederajat yang mengabdi sebagai tenaga pendidik, sambil menimba ilmu di Universitas Terbuka (UT).

“Kalau yang di Pematang Kabau, tidak ada. Tapi kalau di Sungai Kudis, ada tenaga pendidikan dari warga SAD yang sudah selesai SMA Sederajat, mereka mengabdi sambil kuliah di Universitas Terbuka di Sungai Kudis,” jelasnya.

Selain itu, untuk pendidikan SAD di Kampung Madani SAD yang ada di Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam, katanya, Pemkab sarolangun pada tahun 2020 ini telah membangun aset pendidikan berupa dua lokal.

“Kedepan kita menyesuaikan, mempersiapkan kedepan untuk mengimbangi infrastruktur yang ada disitu (kampung madani SAD). Kalau seandainya disitu sudah dihuni, sudah ada kegiatan seperti biasa, kita pun harus hadir disitu,”pungkasnya.(hnd)


Berita Terkait



add images