JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Jumlah kasus baru Covid-19 di Jatim mengalami tren penurunan dengan angka kesembuhan meningkat. Meski demikian, masyarakat harus tetap waspada terhadap persebaran virus SARS-CoV-2. Apalagi saat ini muncul perkembangan gejala baru.
Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Prof dr Nasronudin SpPD-KPTI FINASIM mengatakan, saat ini jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi (RSPTI) Universitas Airlangga (Unair) masih sangat fluktuatif. Awal bulan sempat turun. Namun, pekan ini jumlahnya naik. ’’Apalagi, RSPTI menjadi rumah sakit rujukan tersier,’’ katanya.
Nasronudin menuturkan, saat ini terdapat 60 orang yang dirawat. Seluruhnya berada dalam kondisi berat. Usianya mulai muda hingga tua. ’’RSPTI tidak hanya menjadi rujukan pasien Surabaya, tetapi juga dari luar Surabaya. Jadi, jumlah pasien bergantung dari rujukan,’’ ujarnya.
Sejak awal pandemi hingga saat ini, lanjut dia, tim tenaga kesehatan (nakes) RSPTI terus belajar dan melakukan evaluasi. Sebab, Covid-19 adalah penyakit baru. Pada awal, penanganan pasien tentu memiliki banyak kekurangan, tetapi setiap hari terus ditata hingga semakin baik. ’’Sekarang kami mempertajam diagnosis dan penapisannya. Penanganannya semakin dirapikan sesuai standar WHO (World Health Organization),’’ tuturnya.
Sepanjang masa pandemi, gejala-gejala baru Covid-19 pun muncul. Gejala klasik adalah gangguan saluran pernapasan, demam, dan nyeri tenggorokan. Kemudian, berkembang lagi dengan munculnya gangguan pencernaan serta nyeri perut. ’’Paling umum sekarang nyeri perut. Nyerinya hebat dan itu tidak lazim,’’ jelasnya.
Selain itu, ada kejang-kejang, sulit tidur, kecemasan, dan keinginan untuk lompat dari ketinggian. Hal itu disebabkan efek psychotoxic. Ada pula efek neurotoxic yang tidak hanya mengakibatkan gangguan penciuman, tetapi kini mulai banyak muncul gejala gangguan pendengaran. ’’Keluhan dan gejalanya berkembang dan bervariasi terus,’’ katanya.
Nasronudin mengatakan, kondisi saat ini belum aman dari Covid-19. Karena itu, masyarakat tetap harus waspada dan memperhatikan kesehatan diri. Yang terpenting, menjalani protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah.
’’Masyarakat tidak bisa dituntut untuk di rumah terus. Mereka juga harus beraktivitas dan bekerja. Yang terpenting tetap menaati protokol kesehatan. Sebab, lingkungan kita belum bersih dari Covid-19,’’ tegasnya.(jawapos)
Sumber: www.jawapos.com