iklan
(Kondisi Gunung Kerinci terlihat normal Minggu kemarin (18/10), setelah sehari sebelumnya sempat erup)

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI-Kondisi Gunung Kerinci yang pada Sabtu lalu (17/10) sempat erupsi dengan mengeluarkan asap tebal setinggi 100 - 800 Meter di atas puncak kawah, kemarin (18/10) kembali normal.

Camat Kayu Aro, Edi Ruslan, yang dikonfirmasi koran ini, kemarin,  membenarkan bahwa kondisi gunung tertinggi di Sumatera itu sudah kembali normal.

‘’Bahkan, aktifitas masyarakat tidak terganggu,’’ katanya.

Melalui Kades se Kecamatan Kayu Aro, katanya, camat sudah menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tetap melakukan aktifitas seperti biasa. ‘’Dan tetap patuh pada aturan dan himbauan pemerintah," harapnya.

Informasi yang berhasil dihimpun, semburan asap tebal dari Gunung Kerinci ini terjadi sekitar pukul 05.30 Wib, dengan ketinggian kolom abu erupsi sekitar 100 hingga 800 meter di atas puncak, berdasarkan catatan Badan Geologi Kementerian ESDM.

"Pada pagi sabtu kemarin, Gunung Kerinci terlihat mengeluarkan asap hitam berwarna kecoklatan, namun tidak tercium adanya bau belerang yang menyertai asap," tambah Edi Ruslan.

Atas kejadian itu, sambung Edi, meskipun warga Kayu Aro sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Namun sempat membuat panik, warga sekitar. Hal itu disebabkan, sempat terdengar adanya bunyi seperti guntur sebelum asap tebal keluar. "Sempat bunyi seperti guntur, namun pelan," bebernya.

Kepala Pengawasan BBTNKS Wilayah I Kerinci Nurhamidi dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakan Nurhamidi, bahwa Sabtu kemaren Gunung dengan ketinggian 3805 MDPL tersebut sempat mengeluarkan asap hitam pekat. Tapi sekarang sudah normal kembali, walaupun masih ada mengeluarkan asap putih.

"Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3805 MDPL saat ini masih berada pada Status Level II (Waspada), tidak ada peningkatan status," sebutnya.

Terpisah Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gunung Api (MGA) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, dikonfirmasi juga membenarkan telah terjadi erupsi Gunung Kerinci, pada tanggal 17 Oktober 2020 kemaren, pada pukul 05.30 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 100 - 800 m, yang tekanan sedang condong kearah Timur Laut.

"Ya betul, namun hanya selama 4 menit saja, lalu berangsur normal," ungkapnya.

Sementara pada tanggal 18 Oktober 2020 hari ini, pada pukul 06.14 Wib, tampak jelas teramati asap coklat sedang, tinggi asap sekitar 300 meter, tekanan sedang condong kearah Timur Laut.

Diakuinya bahwa, hembusan asap di Gunung Kerinci hampir setiap hari terjadi dengan ketinggian mencapai 200 m. "Kadang-kadang hembusan asap tersebut, mengandung abu tipis seperti kejadian pagi kemaren," tambahnya.

Kolom abu teramati berwarna kelabu, dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut. "Meskipun demikian, saat ini Gunung Kerinci berada pada status Level II Waspada," tegasnya.

Terkait dengan erupsinya Gunung Kerinci, Badan Geologi mengimbau masyarakat sekitar Gunung Kerinci dan wisatawan tidak mendaki dan beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah aktif yang berada di puncak gunung.

Badan Geologi juga mengimbau, jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari.

"Karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan," pungkasnya. (adi)

 


Berita Terkait



add images