iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, BATANGHARI - Ditengah himpitan ekonomi semenjak masa covid - 19 masyarakat sangat merasakan kesusahan, terlebih lagi saat ini warga harus ditimpa lagi kesusahan akibat harga gas Elpiji 3 Kg yang sangat melambung tinggi. Disamping harga yang tinggi wargapun sangat kesulitan mencari gas Elpiji 3 Kg yang telah disubsidi oleh Pemerintah tersebut.

Nazimah salah satu ibu rumah tangga di Kecamatan Muara Bulian menuturkan bahwa untuk mendapatkan gas Elpiji 3 kg dirinya harus bekeliling terlebih dulu, bahkan sampai ke desa tetangga.

"Saat ini kami sangat merasakan kesusahan, apalagi kini ditimpa lagi kesusahan untuk mendapatkan gas Elpiji 3 Kg sangat langka, kalaupun dapat harganya sangat tidak wajar mulai dari Rp 30 ribu khusus di wilayah Kecamatan Muara Bulian,"keluh Nazimah.

Sementara itu di Kecamatan Bathin XXIV di Desa Jangga Baru harga gas Elpiji sangat tinggi, disana harga gas subsidi pemerintah mencapai Rp 40 Ribu rupiah per tabung.

"Disini harga gas Elpiji 3 Kg mencapai Rp 40 Ribu rupiah, kami mohon sangat perhatian dari pemerintah untuk mencari solusi ditengah kondisi ekonomi masyarakat yang sangat sulit ini,"ujar Surtini.

Dengan langka dan mahalnya harga elpiji itu, dirinya berharap keseriusan dan perhatian pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

Menyikapi persoalan tersebut M.Yunus Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Batanghari mengatakan bahwa saat ini memang terjadi pengurangan jumlah kuota gas elpiji dari Pertamina sehingga pasokan kebutuhan untuk masyarakat tidak bisa terpenuhi.

"Sejauh ini memang ada pengurangan retribusi dari Pertamina, pengurangan ini sudah terjadi sejak Agustus lalu,"kata Yunus.

Terhadap pangkalan gas elpiji yang menjual diluar harga yang telah ditetapkan, Yunus mengaku pihaknya tidak mempunyai kewenangan dalam menertibkan tersebut.

"Bagi agen - agen atau pangkalan yang nakal, silahkan masyarakat membuat laporan kepada pemerintah desa, dan diteruskan kepada Pemerintah Kabupaten Batanghari, melalui dasar itu nantinya akan kami tindak lanjuti,"sebut Yunus.

Sejauh ini sambungnya, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina untuk melakukan operasi pasar, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak Pertamina.

"Untuk tahun 2021 kita akan melakukan penambahan kuota gas elpiji dari tujuh ribuan menjadi depalan ribuan, ini berdasarkan jumlah UMKM kita yang bertambah,"Pungkasnya.(rza)


Berita Terkait



add images