COVID-19 tidak bisa dianggap remeh, banyak korban berjatuhan karena diserang Corona Virus Desease 19. Penerapan ketat protokol kesehatan wajib dilakukan semua masyarakat untuk mempercepat memutus matarantai Covid-19 tersebut.
-------------
COVID-19 bisa menyerang siapa saja. Tak memilih mereka dari kelangan bawah, menengah dan atas. Virus ganas tersebut kini masih menghantui dunia, termasuk Kota Jambi. Tak sedikit pejabat yang terserang Covid-19 tersebut, salah satunya Walikota Jambi Sy Fasha.
Walikota Jambi Sy Fasha diketahui positif Covid-19 pada 13 September lalu. Beberapa hari setelahnya menyusul 3 anggota keluarganya yang dinyatakan positif, yakni isteri dan dua orang putranya. Hingga akhirnya putra bungsu Walikota Jambi berpulang ke Rahmatullah pada 21 September 2020.
Dari apa yang dialaminya, Walikota Jambi kembali mengingatakan masyarakat supaya tidak menganggap remeh Covid 19. Karena kata Fasha virus jahat tersebut tidak memilih untuk menyerang siapapun yang lengah terhadap protokol kesehatan.
"Covid ini tidak bisa kita anggap remeh. kami ingatkan bapak ibu semua," kata Walikota Jambi Sy Fasha, pada saat menengan 40 hari wafat putra bungsunya Jumat malam (30/10), yang juga disiarkan secara virtual.
Fasha menyebutkan, siapupun bisa diserang Covid-19, baik Walikota, Gubernur, Ustadz, dan semua masyarakat jika lalai terhadap protokol kesehatan.
"Jika fisik kita kuat, memang tidak bergejala apa-apa, tapi saat pulang ke rumah bisa menularkan kepada keluarga kita. Bahayanya jika keluarga kita tidak kuat dan mempunyai penyakit penyerta," imbuh Fasha.
Kata Fasha, pihaknya sebagai pemerintah sudah melakukan banyak upaya untuk mengingatkan masyarakat agar pentingnya penerapan protokol kesehatan. Bahkan pemberlakukan denda juga dilakukan untuk melindungi masyarakat.
"Ini karena kami sayang pada masyarkat semua. Jangan sampai ada yang menurunkan maser, pakai terus masker," ujarnya
Fasha mengungkapkan, awal dirinya terkena Covid-19 karena Ia menghormati temannya. Saat Ia makan bersama temannya, Ia memang tidak ikut makan, namun sebut Fasha, Ia membuka masker dan temannya beberapa kali batuk dihadapannya.
Setelah beberapa hari pertemuan itu temannya dinyatakan positif Covid-19.
"Saya ingatkan sekali, masker yang kita pakai ini mengurangi 70 persen resiko kita tertular Covid-19," ujarnya.
Kata Fasha, dulu dirinya sering menurunkan masker saat berbicara memegang micropon, namun saat ini Ia mengaku tidak lagi berani.
"Saya tidak berani lagi, saya takut terkena keluarga saya dan ada yang menjadi korban lagi," ungkapnya.
"Kita tetap harus jaga jarak, minimal 1 meter, terus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir," tambahnya.
Lebih lanjut Fasha berpesan kepada masyarakat, bahwa mantan pasien Covid-19 jangan dijauhi. Tidak perlu takut, karena mantan pasien covid-19 itu sudah dinyatakan sembuh melalui beberapa kali uji Swab dan rangkaian medis lainnya.
"Seharusnya mantan pasien covid yang takut pada masyarkat semua. Bukan masyarakat yang takut pada mantan pasien covid. Yang sudah terkena covid itu tentu Dia akan hati-hati sekali," tutur Fasha dihapan keluarga dan kerabat saat menganag 40 hari almarhum putra bungsunya.
Fasha mengucapakan banyak terimakasih kepada keluarga, kerabat dan masyarakat Jambi yang telah memberi dukungan pada keluarganya dalam melalui cobaan tersebut. Terkhusus bagi keluarga ASN Pemkot Jambi. Setelah hampir 50 hari menjalani isolasi Fasha juga akan kembali ngantor pada pekan ini.
"Kami keluarga besar mengucapkan terimakasih atas kehadiran bapak ibu semua yang memenuhi undangan kami. Semoga ke ikhlasan bapak ibu mendapat pahala dari Allah. Kami terimakasih sekali sudah banyak dukungan dari masyakat, dari komunitas dan juga kelurga besar Pemkot Jambi," bebernya.
Acara mengenang 40 hari almarhum putra bungsu Walikota Jambi tersebut dilaksanakan di area terbuka halaman depan Griya Mayang rumah dinas jabatan Walikota Jambi. Acara berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan berlangsung khidmat dan khusyu' itu diawali dengan pembacaan surah yaasin yang dipimlin oleh ustadz Muhammad Sulhi bin H Muhammad Daud Alhafizh, Lc, sementara pembacaan tahlil dipimpin oleh Ustadz Yahya Qadir. Selain itu undangan yang hadir juga mendapatkan siraman rohani atau ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz Dr. Hasbi Assidiqi. Rangkaian acara ditutup dengan pembacaan doa yang pimpin oleh pengurus Masjid Raya Magatsari Ustadz Yahya Qadir. (pas/hfz)