“Permainan selalu terkendali. Mereka memiliki gol offside, ketika bola melayang di udara Anda tidak dapat menekan bola, Anda hanya harus mencoba untuk mendapatkan bola pertama dan kedua. Ada penetrasi di sisi kanan dan Davinson Sanchez pandai untuk tidak menyentuh pria itu,” katanya.
“Kami tidak bermain dengan brilian, terkadang keputusan salah, terkadang satu sentuhan lagi, tidak dengan kontrol lembut yang memungkinkan Anda untuk bermain cepat tetapi permainannya bagus, selalu di bawah kendali melawan tim yang mungkin akan berada di Liga Premier tahun depan,” lanjut Mourinho.
Menurut Opta, Tottenham kini telah mencapai final Piala Liga untuk kali kesembilan. Hanya Liverpool yang tampil lebih banyak di final kompetisi ini yakni 12. Di sembilan kesempatan itu, Spurs meraih empat gelar.
“Kami semua sangat bahagia, sudah lama sekali dan kami telah menunggu momen itu. Kami memainkan pertandingan yang hebat melawan tim yang hebat tetapi kami pantas menang. Sekarang kami akan pergi ke Wembley dan bermain di Manchester United atau Manchester City,” kata Sissoko kepada Sky Sport.
“Kami akan siap, tidak peduli siapa yang akan kami mainkan, mari bersiap untuk pertandingan itu dan semoga kami bisa memenangkan trofi,” lanjut pemain Prancis tersebut seperti dikutip dari BBC Live. (amr/fajar)
Sumber: fajar.co.id
