iklan Solskjaer dan Guardiola/Getty Images
Solskjaer dan Guardiola/Getty Images

JAMBIUPDATE.CO, MANCHESTER—Manchester United gagal menjegal sang juara bertahan, Manchester City di babak semifinal Carabao Cup, kemarin. Kegagalan mereka melangkah ke partai puncak mempertegas status Ole Gunnar Solskjaer sebagai spesialis semifinalis.

Sejak mengambilalih kendali United dari Jose Mourinho, Solskjaer memang seperti mendapat kutukan semifinal. Legenda Norwegia dan MU itu tercatat sudah menelan empat kali kekalahan di semifinal.

Dimulai pada Januari 2020, Solskjaer disingkirkan Pep Guardiola di semifinal Carabao Cup. Saat itu, MU kalah agregat 2-3 dari Manchester City. Setelah kalah 1-3 di kandang sendiri pada leg pertama, MU hanya menang 1-0 di markas City.

Kesialan Solskjaer berlanjut di Piala FA yang berlangsung Juli tahun lalu. Menghadapi Chelsea, Setan Merah takluk 1-3 di Wembley Stadium. Selanjutnya, MU bertekuk lutut di tangan wakil Spanyol, Sevilla dengan kekalahan 1-2 di semifinal Liga Europa pada Agustus 2020.

“Ini bukan psikologis [kalah di empat semifinal]. Terkadang Anda bertemu tim bagus di semifinal. Saat ini, City mungkin tim terbaik di Inggris,” tegas Solskjaer kepada Sky Sports menanggapi empat kekalahan beruntun yang ia alami di semifinal dikutip dari BBC Live.

Pertandingan semifinal kemarin memang sepenuhnya menjadi milik The Citizens. Anak asuh Guardiola memainkan sepakbola yang lebih baik, menciptakan peluang yang lebih baik, dan mengontrol pertandingan.

“Kami bermain melawan tim Manchester City yang sangat bagus. Mereka bermain bagus. Ketika mereka bermain bagus, Anda harus bermain sangat baik untuk mengalahkan mereka. Kami hanya kekurangan itu,” kata Solskjaer.

Meski begitu, Solskjaer meyakini bahwa penampilan mereka kali ini lebih baik dari tahun lalu. “Kami semakin dekat (dengan level City). Ini adalah versi United yang jauh lebih baik dibandingkan setahun lalu di semifinal itu,” ujarnya.

Dengan hanya mampu melenggang hingga babak empat besar kompetisi yang mereka ikuti, Solskjaer pun sejauh ini belum bisa mempersembahkan gelar pada United. Sebuah ironi mengingat bagaimana prestasi sang pelatih ketika bermain untuk MU. (amr)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait



add images