iklan

Mengenai kelayakan jalur pendakian, dan SOP pendakian dari Taman Nasional mengingat saat ini kita masih di masa pandami. Selain itu wisata pendakian gunung khususnya tidak semata-mata kita mendaki gunung dan menghindari penularan COVID-19, tetapi ada juga resiko kecelakaan seperti jatuh, hipotermia bahkan pada hal yang paling fatal adalah tersesat.

Diakuinya, Jalur pendakian yang sudah dilakukan penutupan selama satu tahun mestinya harus di uji coba terlebih dahulu oleh perorangan atau organisasi yang dianggap kompeten, ini terkait kelayakan jalur pendakian tersebut seperti, tanda jalur, jalur yang sudah tertutup, longsoran di jalur, sumber air dan seterusnya. "Jangan karena terburu-buru untuk dibuka kita semua mengabaikan keselamatan wisatawan/pengunjung," ungkapnya.

Selain itu peraturan tetap terbaru yang dikeluarkan Taman Nasional Kerinci Seblat, juga mewajib seluruh wisatawan yang berkunjung tanpa terkecuali porter, pemandu dan masyarakat lokal untuk menunjukan hasil test antigen dan khusus wisatawan warga negara asing wajib menunjukkan hasil test PCR dan mengunakan standar protokol COVID-19 dan seterusnya.

Objek wisata di Taman Nasional Kerinci Seblat dengan masa kunjungan lebih dari satu hari kembali dibuka khususnya untuk pendakian Gunung. Dirinya menghimbau, para pendaki yang akan datang berkunjung melakukan persiapan yang matang dari persiapan fisik, peralatan dan memperbarui semua informasi tentang gunung yang akan dikunjungi.

"Kecelakaan pada pendakian gunung paling tidak dapat kita minimalisir dengan kesiapan diri kita sendiri selain itu tentu dengan kesiapan pengelola dan kelayakan jalur pendakian harus benar-benar siap," pungkasnya.(adi)


Berita Terkait



add images